Untitled Part

2.9K 190 56
                                    

"Kamu bisa dengar aku?"

Sebuah suara menyapa, menggema ditelinganya.

"Kedipkan matamu jika kamu bisa mendengarku."

Dia mengerjapkan matanya, terasa begitu berat dan kaku.

"Bagus. Bisa gerakka kepalamu?"

Dia mencobanya.

Menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

Seluruh sendinya terasa begitu kaku, tiap gerak yang tubuhnya lakukan, dia meringis kesakitan.

"Kamu kenal aku?"

Dia tersenyum.

"Bagus. Sekarang, sebutkan namamu."

Dia memaksa bibirnya untuk bergerak.

Memaksa pita suaranya yang begitu kesat untuk berbunyi.

"Ayo, coba sebutkan namamu."

Dia berdeham.

Tenggorokannya terasa begitu kering dan sakit.

Dia menarik nafasnya dalam-dalan mengeluarkannya perlahan.

Merasakan tubuhnya yang terasa begitu sakit, dia memejamkan matanya erat.

"Tahan sakitmu, coba ucapkan namamu."

Nafasnya tersengal, ketika perlahan rasa sakit menjalar diseluruh tubuhnya.

"Ambilkan minum."

Dia hampir merasa putus asa ketika kian lama, sakit yang dia rasakan mengalir disepanjang tubuhnya tanpa ampun.

Kembali perlahan dia coba untuk buka matanya, ketika dia menoleh ke sisi tubuhnya dan pandangannya mengangkap satu barang yang berhasil meninju ulu hatinya dengan perasaan sedih luar biasa.

"Buka mulutmu. Akan kuberikan cairan agar kamu bisa bicara."

Dengan segenap tenaganya, dia membuka mulutnya dan membiarkan cairan tertuang kedalam sana, kemudian mengalir melewati lehernya yang masih kaku.

Rasanya begitu menyakitkan bahkan hanya sekedar menelan cairan.

"Kita mulai lagi. Sebutkan namamu."

Dengan susah payah, dia coba gerakkan rahangnya, mengeluarkan kata yang tertera didalam kepalanya.






















"J- jung— J-"

"Bagus, terus, sebutkan namamu sampai selesai."

"J-jae—hh—hyun—hh"




















Jaehyun menghela nafasnya yang tersengal, merasakan keringat mengalir disisi pelipisnya menahan rasa sakit yang menderanya tanpa ampun.

WILLOW || JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang