Heyooo aku buat trailer nihh semoga suka ya. Maaf editannya nggak rapi baru belajar hehe. Ini versi koreanya. Kalian boleh bayangin visual lain yang menurut kalian cocok oke.
Happy reading......
"PERGI SANA, BRENGSEK!"
Raja menghentikan langkahnya sejenak. Ia menunduk dengan mata terpejam. Cowok itu berusaha keras untuk tak menoleh ke arah belakang karena jika tidak ia akan kehilangan kendali dan kembali ke sana untuk merengkuh gadis itu tanpa mampu beranjak menjauh.
"GUE BARU AJA MAU NYOBA MULAI DARI AWAL," Hanna mengusap air matanya kasar, "TAPI UDAHLAH, LO BOLEH PERGI." Teriak Hanna agar orang yang berdiri cukup jauh darinya itu mendengar. Hanna tak habis pikir bagaimana Raja menyerah begitu mudahnya. Benarkah cowok itu mencintainya? Atau hanya sekedar rasa bersalah semata? Mungkin Hanna saja yang terlalu percaya diri di sini.
Gadis itu berbalik agar pandangannya tak menjangkau cowok itu. Jika Raja saja sudah memutuskan untuk pergi buat apa ia masih bertahan. Lebih baik sama- sama pergi dan memilih jalan masing-masing. Hanna kembali terluka tetapi tak akan ia biarkan rasa sakit ini menggerogotinya lagi dan lagi. Entah siapa yang bisa ia salahkan untuk apa yang terjadi hari ini. Dirinya yang terlalu keras kepala atau Raja yang terlalu mudah menyerah.
Hanna berusaha melangkah walaupun terasa sulit. Tubuhnya lemas seakan tak kuat menopang rasa sesak di dadanya. Orang-orang di sekitar menatap dengan padangan bermacam-macam. Tetapi Hanna sudah tak peduli, ia memang gadis menyedihkan bukan? Di tinggalkan lagi dan lagi.
Grabbb...
Seseorang memeluknya dengan satu tangan dari arah belakang. Hanna terkejut bukan main, ia tahu siapa pelakunya tanpa harus melihat sekalipun. Tangisnya mengeras, gadis itu lalu berbalik memeluk Raja dengan tak kalah eratnya.
"Lo jahat tau nggak?! Kenapa lo mau pergi gitu aja?" Hanna meraung di pelukan Raja, gadis itu memberikan pukulan bertubi-tubi pada dada bidang di depannya.
"Maafin gue." Raja berujar pelan, senyum tipis cowok itu tak dapat ia sembunyikan. Pada akhirnya kesempatan itu datang lagi untuk dirinya dan Raja berjanji tak akan menyia-nyiakan hal ini. Ia bersumpah untuk seluruh hidupnya.
"Hanna sayang Raja, jangan pergi." Hanna mendongak, menatap Raja dengan ekspresi seriusnya.
Raja tersenyum sembari mengusap air mata di pipi Hanna,"Gue nggak akan pergi, maaf ya?"
"Tapi tadi katanya mau pergi."
"Hanna yang nyuruh tinggal, gimana gue bisa pergi."
"Berarti nggak jadi pergi kan? Lo bakal tetep di sini kan? Nggak kemana-mana?"
Hanna menggerutu kesal saat Raja hanya terkekeh kecil sambil mengusap rambutnya gemas.
"Jawab dong!"
"Iya sayang."
Hanna tersipu hanya dengan kata-kata manis yang Raja lontarkan. Gadis itu kembali menyembunyikan wajah sembabnya di pelukan hangat Raja. Pelukan yang sejak dulu ia rindukan. Ternyata memaafkan dan berdamai dengan masa lalu tak seburuk yang ia pikirkan, malah ia merasa sangat lega sekarang. Seakan semua beban dan tekanan yang ia alami menguap begitu saja dan Hanna harap tak akan ada lagi rasa sakit dan penghianat setelah ini, karena jika iya, Hanna akan membunuh Raja dengan tanganya sendiri, lihat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy (Tamat)
Teen FictionAku menyukaimu sama seperti aku menyukai hujan, tetapi mari kita lihat apa kamu bisa sedikit saja berbeda dari hujan yang ku sukai.