My cold boy (6)

21.3K 934 4
                                        

Happy reading.....

Kepulan asap rokok keluar dari bibir remaja lelaki yang masih setia dengan kesendiriannya. Raja bukanlah siswa yang begitu rajin hingga harus ke sekolah pagi buta begini, hanya saja dirinya merasa sedikit bosan dan entah kenapa bisa nyasar di tempat ini. Mata tajamnya terlihat lelah karena tak bisa tidur kemarin malam.

Drrtt... Drrttt... Drrt....

Dering ponsel Raja terdengar nyaring, lalu dengan malas cowok itu merogoh saku celana abu-abunya. Melihat nama yang tertera di layar benda pipih itu mampu membuat otaknya mendidih. Ia sudah muak berhubungan dengan gadis itu tetapi entah setan dari mana tanganya malah tergerak untuk  mendekatkan ponsel ke telinganya.

"Haii calon pacar, selamat pagi, sudah bangunkah?"

"Apa? " jawab Raja dengan suara tajam.

"Iss pagi juga harusnya, bukan apa" protes Hanna merengut," bilang pagi dulu dong."

Klik, dengan tanpa perasaan ia mematikan sambungan secara sepihak.

"Gak penting." dengusnya pelan. Lalu tangannya entah kenapa bergerak memblokir nomor gadis malang itu. Entahlah, hanya saja Raja terlalu kesal dengan Hanna yang tak ada henti mengganggunya itu.

Raja kembali menyalakan rokok dan menghisapnya dengan kasar, cowok dengan tatapan datar itu menatap ke depan dengan pandangan yang sulit diartikan hingga sebuah tepukan di bahu mengejutkannya.

"Kaget ya?" tanya Kennan sambil nyengir tanpa dosa.

"Setan."

Kennan tergelak lalu duduk tepat di samping Raja. Cowok tengil yang entah ada angin apa ikut datang pagi dengan menenteng seplastik pisang goreng dan juga dua cup kopi hitam itu mengirup udara pagi dengan rakus.

"Ganteng gini di bilang setan" protesnya sambil menyibak rambut sok keren,"yang lain mana?"

"Jalan" jawab Raja sekenanya.

Kennan mengerutkan dahinya berusaha mengartikan kalimat sahabatnya yang terlalu singkat padat dan tidak jelas itu. Memang kalau sudah bicara dengan Raja harus menyiapkan otak dan tenaga ektra. Sebegitu malasnya memang cowok dingin itu berbicara.

Kennan hanya bisa menganggukan kepalanya seolah paham dengan maksud Raja.

"Hanna kok tumben nggak ngintilin lo?" Tanya Kennan sambil menyodorkan salah satu cup kopi hitam tanpa gula kepada Raja. Mulutnya penuh dengan pisang goreng hingga muncrat kesana kemari.

Raja mengangkat bahunya acuh menandakan ketidak pedulian. Ia malah senang tidak direcoki oleh gadis cerewet yang tidak memiliki rem di mulutnya itu.

"Lo tuh harusnya buka hati dikit buat tuh cewek, lagian dia cantik, baik pula," ujar kenan memberi saran.

"Nggak penting" jawab Raja singkat.

"Cek di bilangin juga,"Kennan menggertakan giginya malas,"biar lo bisa senyum, nggak suram, gelap kayak got, untung wangi."

Kennan mendekatkan kepalanya ke arah Raja lalu menjatuhkan dahinya di bahu cowok itu. Ia memang senang sekali menggoda sahabatnya yang tak suka disentuh. Ia akan mengamuk seperti Serigala jika ada orang yang menyentuhnya sembarangan.

"Sialan," umpat Raja sambil mendorong Kennan menjauh, sedangkan si tersangka sudah tertawa terbahak-bahak sembari memegangi perutnya. Ia sudah hafal betul tampang galak dan juga sorot tajam yang terlihat lucu di depannya tetapi seram bagi orang lain itu.

"Tapi gue serius loh,"ujar Kennan menepuk bahu Raja pelan, lalu beranjak pergi,"coba aja dulu"

"Nggak."

My Cold Boy (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang