~ Kennan imanuel samudra
Kali ini ada Kenken nih. Bibirnya sekseh ya!? Wkwkw.
Happy reading....
UKS yang tadinya sepi mendadak rame dikarenakan gelak tawa dari Kennan, Aldi dan Daren. Ketiganya nampak sangat senang menirukan ekspresi Raja saat di lapangan tadi. Panik tapi masih saja berusaha cuek dan datar. Benar benar mengelikan.
Raja yang sejak tadi sudah bosan dengan tingkah aneh teman temannya itu memilih memperhatikan Hanna yang tengah tertidur dengan pulasnya. Bulu mata lentik gadis itu terlihat indah saat matanya terpejam. Bibir tipisnya yang biasanya berwarna merah muda kini terlihat sedikit pucat. Entah dorongan dari mana yang membuat Raja mengusap lembut rambut hitam sepinggang milik Hanna. Pikiran cowok itu terus saja berkecamuk. Bertanya tanya, kenapa gadis yang over ceria ini sering terlihat lemah akhir akhir ini? Bahkan tak jarang gadis itu muntah muntah saat di sekolah. Hei,,,, jangan tanya kenapa Raja tau tentang hal mengenai Hanna karena gadis itulah yang selalu menguntitnya. Saat ingin beranjak keluar, manik mata Raja terhenti pada kantong hitam di atas meja. Dia ingat saat Hanna membukanya tadi, dalamnya ada sekitar 5 jenis pil berbeda dan jenis obat itu tak pernah Raja ketahui sebelumnya. Cowok dingin itu sempat bertanya pada Hanna sebelum ia tertidur dan Hanna berkata bahwa itu hanya vitamin saja. Sempat terbesit rasa tak percaya di dalam hati Raja, tetapi langsung menepisnya begitu saja. Apa pedulinya, kalaupun Hanna berbohong hal itu tidak akan bedampak apa apa pada dirinya.
Raja mengarahkan pandangannya ke sekeliling UKS. Selama 1 tahun lebih 3 bulan Raja bersekolah disini, ia hanya pernah memasuki ruangan ini sebanyak 2 kali dan itu semua karena gadis yang tengah tidur di ranjang dengan nyamannya.
"Tembok Cina, biasa aja kali liatin Hannanya," celetuk Kennan saat ledekan lendekannya tak dihiraukan oleh Raja yang tengah berdiri di depannya.
Raja mengalihkan perhatiannya pada Kennan dan Aldi yang sudah duduk dengan nyaman di ranjang tempat Hanna berada. Mengapit kaki Hanna yang tertutup selimut. Raja menatap mereka dengan tatapan datarnya, menunjukan ketidakpedulian darinya.
"Sumpah ya.. tadi muka lo kocak abis, kayak nahan berak," ledek Daren masih saja terbahak membayangkan hal yang jarang terjadi pada teman datar bin dinginnya itu.
"Wagilasihh.... Coba gue bawa HP tadi udah viral lo Ja." Aldi menyauti dengan kekehannya.
"Udah seneng ngejek gue?" Tanya Raja dengan suara ketus dan dingin miliknya.
"Seneng dong, kapan lagi coba"
Raja mendengus, sambil berjalan keluar dari ruangan yang penuh dengan bau minyak kayu putih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy (Tamat)
Teen FictionAku menyukaimu sama seperti aku menyukai hujan, tetapi mari kita lihat apa kamu bisa sedikit saja berbeda dari hujan yang ku sukai.