Happy reading.....
Raja berjalan di sepanjang koridor menuju kantin, di samping cowok itu ada Kennan dan Daren yang tengah asik menebar pesona lewat kedipan matanya. Tak jarang Kennan akan merayu adik kelas cantik yang kebetulan lewat. Pesona cowok tengil itu memang tak bisa di ragukan, dia bahkan punya minimal satu gebetan di setiap kelasnya. Mantap jiwa nggak tu!?. Tapi jangan salah dulu, daya tarik Raja masih nomor satu kok, buktinya banyak sekali cewek cewek yang tak bisa di bilang biasa saja memberinya kotak makan dan tentu saja semua makanan itu berakhir di perut lebar Kennan dan Aldi. Ahh, ngomong ngomong soal Aldi, dia seperti biasa berdiam diri di pojok kelas menghabiskan koleksi video miliknya, kerja otaknya bisa saja melemah karena isinya belahan dan selangkangan saja.
"Hai Raja," seorang gadis yang sangat cantik dengan body yang luar biasa sempurna berdiri menghadang jalan mereka berempat, hal itu membuatnya mau tak mau menghentikan langkah, tetapi raut wajah Raja langsung berubah kesal dan dingin, ia muak sungguh! Gadis ini sama saja dengan Hanna, ia selalu menguntitnya saat ada kesempatan, murahan.
"Buat kamu, pasti belum makan kan?" gadis itu menyodorkan kotak makan berwarna biru muda pada Raja. Tak lupa ia melempar senyum sok manis dan super genitnya itu. Yah, Tak dipungkiri cewek itu memang sangat cantik.
Raja memutar bola matanya malas lalu melirik ke arah Kennan yang asik dengan tumpukan kotak makan di tangannya. Cowok itu berdehem pelan.
"Ekhm."
"Ohh iya, sini sini Serly biar Babang Kennan yang bawa." Kennan langsung memasukan sisa sandwich di tangannya ia meraih kotak bekal yang Serly pegang.
"Nggak usah, ini buat Raja kok,"ujar gadis bernama serly itu dengan nada ketus. Gadis itu lalu bergelayut manja di lengan Raja.
Kennan berdecih dalam hati lalu bergumam kecil,"sombong amat, untung cakep lu betina."
"Lepas," pinta Raja dengan dingin, ia melirik tajam ke arah lengannya membuat gadis itu cemberut tetapi tetap pada posisinya.
"Kamu kenapa sih, aku kan pengen bareng kamu sayang."
"Sayang? Cihh." Raja menyentak tangan gadis itu kasar.
"Kenapa sih kamu nggak bisa sedikit aja ngehargain aku, aku tu suka sama kamu ngerti nggak sih?" Serly tampak marah sekaligus frustasi dengan sikap Raja, bukan sekali ini saja Raja berbicara kasar padanya tetapi setiap waktu.
"Gue nggak suka sama lo! Ngerti!?" Ujar Raja penuh penekanan tatapannya menusuk tajam ke arah Serly yang mendadak bungkam. Wajah gadis itu memerah menahan amarah.
"Dengerkan kak? Jadi jangan deket deket pacar aku lagi ya." Hanna tiba-tiba datang entah dari mana, mengapit lengan Raja sambil tersenyum manis memperlihatkan kepemilikannya pada cowok itu. Sebenarnya Hanna kasihan dengan kakak tingkatnya itu, tapi apa boleh buat Serly termasuk saingan berat Hanna. Jadi tega nggak tega Hanna harus tega.
"Oh jadi lo cewek ganjen itu?" Serly berkata dengan sinis, lalu menatap penampilan Hanna dari atas sampai bawah,"cantik juga enggak."
"Loh kok jahat," ujar Hanna tak terima.
"Kenyataan." Serly mengangkat bahunya acuh lalu berdecih pelan. Gadis itu berusaha menjauhkan Raja dari jangkauan Hanna.
"Kakak apa apaan, mau gelut? Ayoo gaskan," ujar Hanna menantang dengan suara menggebu gebu. Dadanya ia busungkan, siap untuk adu ke maungngan dengan kakak tingkatnya itu.
"Ayo pergi Hanna." Raja meraih tangan Hanna lalu menariknya menuju kantin, sontak senyum gadis itu terbit. Ia lalu menoleh kebelakang menjulurkan lidahnya bermaksud mengejek Serly yang tengah naik pitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy (Tamat)
Teen FictionAku menyukaimu sama seperti aku menyukai hujan, tetapi mari kita lihat apa kamu bisa sedikit saja berbeda dari hujan yang ku sukai.