Happy reading....
Pagi ini Hanna seperti biasa melakukan kegiatan rutinnya, menenteng katong kresek yang berisikan beberapa kue dan susu pastinya. Gadis itu dengan semangat melangkah menuju kelas sang pujaan hati.
"Hallo Kennan, Raja mana?"Tanya Hanna pada Kennan yang sedang asik mengganggu temannya belajar. Sedangkan Aldi dan Daren tengah sibuk dengan poselnya masing-masing. Huhh kebiasaan anak sekarang, tak pernah bisa lepas dari benda canggih bernama handphone itu.
"Biasa Na di atap, sini dulu deh Na," pinta Kennan sambil mengerakkan tanganya meminta Hanna mendekat. Lama bertemu dengan gadis yang selalu menempeli sahabatnya itu membuat jiwa jahilnya muncul.
"Kenapa Ken? pasti Siti nolak lo lagi kan"tanya Hanna sambil tertawa mengejek, dia dengan cepat menghampiri Kenan yang sudah memasang wajah cemberutnya.
"Malesin banget lo Na,"kesal Kennan bersidekap dada.
"Ohh ya Na, gue mau ngasih tau lo sesuatu, tapi nanti jangan kejang kejang ya."
"Jangan bilang Mimi peri lagi, bosen tau Ken. Lama lama lo yang kurang belaian Ken." Suara tawa terdengar di seluruh penjuru kelas, menertawakan Kennan dengan segala ketidakjelasannya.
"Kennan jarang di cocol, Kennan jarang di cocol." Ejekan dari Aldi terdengar nyaring menjahili sohibnya itu sedangkan yang dibully berancang-ancang untuk memukul Aldi dengan buku yang ia rampas dari Siti.
"Udah ah, Ken lo mau ngomong apa tadi?" Tanya Hanna setelah lelah tertawa.
"Lo tau nggak Na, Udin suka sama lo tuh," bisik Kennan sambil menunjuk cowok dengan kaca mata tebal serta buku di tangannya. Rambutnya ia belah dua dan juga sangat mengkilap.
Tawa Hanna meledak seketika, mana mungkin Udin itu mengurusi yang namanya perempuan, paling dia terlalu sibuk dengan tumpukan bukunya saja.
"Kalau Udin beneran suka gue, gue rela deh berpindah ke lain hati," ujar Hanna serius, ya memang Ucup itu sebenarnya ganteng dan nama aslinya itu Sean, bukan Ucup, keren kan? Aah entah siapa yang pertama kali mengganti nama cowok itu menjadi Ucup.
"Iih serius Na, dia bilang sendiri sama gue." Kennan mencoba meyakinkan Hanna walaupun itu tak akan mempan karena Hanna sudah tau apapun yang keluar dari mulut si gila Kennanbpasti itu hanya imajinasi dirinya saja.
"Ah udah ah, gue mau cari Raja dulu, bisa ikut gila nanti lama-lama," ujar Hanna menghentikan tawanya. Lama mengejar Raja ia jadi terbiasa dengan tingkah aneh dari sahabat cowok dingin itu.
"Ohh ya ini buat lo bertiga, gue kira lo sama Raja tadi." Hanna memberikan tiga bungkus roti dan tiga kota susu coklat pada Kennan. Trik mendekati seseorang adalah mengambil hati teman-temannya terlebih dahulu dan semuanya akan berjalan lebih mudah.
"Ren, Al kita dapet makanan gratis lagi nihh."
"Makasih ya Na repot-repot, kita jadi enak," ujar Aldi merampas sekotak susu dari tangan Kennan.
"Makin cantik aja lo Na kalau kayak gini, sama gue aja nanti kalau Rajanya masih batu," goda Darren yang masih sibuk dengan game di tangannya. Hal itu sontak membuat Hanna terkekeh kecil..
"Iyadah tawarin gue lagi kalo nanti di tolak," Hanna memamerkan jempolnya ikut bercanda, "gue pergi ya."
Hanna melambaikan tangannya sembari berjalan mundur, tak lupa ia menyapa Sarah yang nampak sibuk mengerjakan catatan.
"Semoga tenang di alam sana Na," ujar Kennan kurang ajar.
"Njingg, ngomongnya," ujar Daren menendang pelan tulang kering Kennan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy (Tamat)
Teen FictionAku menyukaimu sama seperti aku menyukai hujan, tetapi mari kita lihat apa kamu bisa sedikit saja berbeda dari hujan yang ku sukai.