12. Suka Matcha?

3.6K 438 39
                                    

• я є η ∂ у т α •

Semua mata tertuju pada dua insan yang duduk di pojokan restauran. Mata yang menatap iri sekaligus kagum, iri pada Greta yang bisa dekat dengan Rendy dan kagum karena ketampanan sosok Rendy.

"Itu pacarnya? Gak cocok, cowoknya ganteng ceweknya b aja tuh."

"Uusstt, ntar di denger orangnya."

Bisikan rempong dua wanita yang duduk di dekat tempat Greta—Rendy duduk terdengar sampai ke telinga keduanya. Greta memutar mata malas dan sesekali mengumpat mengapa Rendy terlalu ganteng sehingga jadi pusat perhatian seperti ini.

"Tu mulut lemes amat mbak." Sindir Rendy menoleh kearah samping, arah dua wanita yang sebelumnya merumpi perihal dirinya dan Greta.

"Ngapain sih." Bisik Greta.

"Ngasih tau kalau ngegibah itu dosa." Sarkas Rendy, melempar tatapan tajam nan mematikan pada kedua wanita itu.

Kini tatapan Rendy berpindah pada sosok Greta yang berada di depannya, "cantikan pacar gue dari pada lo berdua." Ucap Rendy masih dengan menatap Greta lekat.

"Ma–maaf kak.." ucap salah satu dari wanita itu, keduanya lalu langsung beranjak pergi. Takut karena tatapan serta gertakan yang diberikan Rendy.

"Iiihh apaan sih lo, kasian tau orang—"

"Ngapain mikirin mereka, emang mereka mikirin lo?" Potong Rendy cepat.

"Eng-enggak sih."

"Yaudah gampang, mikirin orang yang mikirin lo. Kayak gue."

"Hah?"

"Mikirin gue karena gue mikirin lo."

"Hah?"

"Hah hah mulu kayak keong." Geram Rendy karena pacarnya itu terlalu lemot.

Drt drt drt.

"Telepon noh." Tunjuk Greta pada ponsel Rendy yang memang sedari tadi berbunyi tanpa henti.

"Biarin aja, gak penting."

"Gak penting gimana, dari tadi bunyi terus."

"Gak penting Gret, bagi gue yang penting itu cuma elo."

"Apaan kok lo lebay banget sih, baru tau gue kalau Rendy yang terkenal tenar itu bisa lebay juga."

"Lebay untuk lo gapapa kali."

Tanpa sadar Greta menarik kedua ujung bibirnya, tersenyum menatap Rendy. Sifat Rendy sama persis seperti Putra. Cinta pertama Greta.

"Ren," panggil Greta.

"Tuan?" Jawab Rendy pelan. Keningnya terangkat menunggu jawaban Greta selanjutnya.

"Sepenting apa gue?"

Rendy menyipitkan matanya menatap Greta sedikit heran.

"Sepenting apa gue bagi lo?" Ulang Greta.

"Penting banget. Sampe telfon aja gak gue angkat kalau lagi sama lo, Gret."

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang