25. Menjinakkan Macan

2.3K 276 33
                                    

Vote dulu sebelum baca!  Tinggal pencet tombol bintang di bawah ini gratis kok.

[ Follow wattpad CutAjaFebryantari ]
[ Follow Instagram @ Cfbryantarii ]

✨FOLLOW IG MEREKA YA!✨

-Rendy [ @ rendyptrdenatan ]
-Greta [ @ gretavilantsyaa ]
-Wina [ @ winanatell ]
-Nara [ @ naraacntka ]
-Juan [ @ juanmanuel26_ ]
-Elang [ @ elangsatyaa ]

☀️☀️☀️

“cinta itu tentang pengorbanan. Jika tak adanya pengorbanan, bukan cinta namanya.”
— RENDYTA —

***

Brum Brum Brum..

Suara gas motor terdengar menggantikan suara jangkrik, suasana lapangan batalion sepi dan gelap hanya ada lampu dari motor, itu juga tidak dapat menerangi penuh lapangan yang gelap. Lelaki dengan jaket kulit hitam turun dari motor sport hitamnya, menyender pada badan motor seraya mengeluarkan topi hitam dari dalam saku jaketnya dengan gerakan cepat lelaki itu merapikan rambut kebelakang dan memakai topi itu. Guna topinya sih untuk menutupi wajahnya agar tidak mudah ditandai orang.

"Gue lupa bawa topi anjir," Juan menepuk keningnya sendiri.

"Gak ada yang ngenalin lo juga, dalam gelap gini aman. Item campur item ya kagak keliatan." Saut Elang, ikut memakai topi berwarna coklat miliknya.

"Kalian ngapain sih? Udah gue bilang gak usah ikut." Rendy kesal lantaran Juan dan Elang mengekorinya, padahal Rendy sudah melarang kedua sahabatnya itu untuk ikut campur karena menurut Rendy urusan pribadinya tidak ada sangkut pautnya dengan Juan apa lagi Elang. Tapi keduanya malah tetap kekeh tidak peduli omongan Rendy.

Elang menepuk pundak Rendy dan selanjutnya merangkul disana, "sebagai sahabat yang baik, gue bakal tetep ada di samping lo dalam susah maupun senang, bro!" Ucapnya sok dramatis. Rendy malah menatap Elang jijik, menjauhkan tangan Elang dari pundaknya.

"Gue bisa sendiri." Ucap Rendy.

"Lo gak bisa, Ren. Karena si Aldo pasti bakal bawa backing satu kampung! Dan lo sendirian? Yang ada lo mati." Timpal Juan yang sudah duduk diatas motor sportnya, duduk menyender pada stang motor.

"Iya! Si Aldo pasti mau ngejebak lo, seharusnya dia tau kalau satu lawan satu, dia pasti udah kalah telak ngelawan lo." Elang menjeda, "dia itu licik, pasti ada yang dia rencanain." Sambungnya.

Rendy yang diajak bicara malah sibuk menatap layar ponselnya, mengetik pesan disana. Setelah mengirim pesan itu lagi dan lagi ponsel Rendy bergetar, Rendy membalas pesan itu lagi, dan lagi-lagi pesan itu terus bermunculan!

Ada apa dengan Greta malam ini? Kenapa terus mengirim Rendy pesan padahal sekarang sudah pukul dua belas lewat. Jarang-jarang Greta bersikap seperti itu.

Brum Brum Brum..

Segerombolan lelaki dengan motor sport datang menghampiri, dari jumlahnya bisa ditebak mereka lebih dari sepuluh! Curang, seharusnya Aldo datang sendirian kan? Kenapa sekarang malah membawa rombongan seramai ini. Jangan samakan dengan Rendy yang hanya membawa dua teman, ini Aldo membawa sembilan belas temannya.

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang