[ Follow wattpad CutAjaFebryantari ]
[ Follow Instagram @ cfbryntarii ]
Vote dulu ya sebelum baca!
Coment juga yang banyak, coment kalian semangat tarii.
Share ke temen-temen juga biar pada baca.☀️☀️☀️
"Nara! Ra! Lo dimana?"
"Ra! Gak lucu sumpah, Lo dimana hei?"
Greta dan Wina sibuk berteriak sambil mengelilingi satu vila mencari keberadaan Nara yang dari tadi pagi tiba-tiba sudah tidak ada di kamar.
"Kenapa sama Nara?" Tanya Lina, teman sekelas Greta dan juga Wina. Bertanya pada keduanya yang tampak panik mondar-mandir tidak henti dari tadi.
"Nara hilang! Pas kita bangun tidur dia udah enggak ada." Jawab Wina masih sibuk melihat sana sini berusaha mencari keberadaan Nara.
"Ada yang liat dia gak?" Tanya Greta. Semua teman yang ia tanya hanya menggeleng tanda tidak melihat.
"Yaudah kita bantu cari ya." Ucap salah satu seorang gadis, mereka langsung bergegas keluar vila dan mencari keberadaan Nara, namun aksi mereka itu terhenti karena tiba-tiba pak Jamal datang menghampiri.
"Ada apa ini?" Tanya pak Jamal.
"Pak, Nara hilang pak! Dikamar enggak ada, di vila juga enggak ada. Saya sama Greta udah cari—" Wina berusaha menjelaskan namun pak Jamal langsung menghentikan ucapan Wina, "tenang dulu, Nara gak hilang. Dia—"
"Tapi pak! Dari tadi pagi dia enggak ada, saya sama Wina udah cari di semua ruangan tapi enggak ada." Potong Greta panik.
"Dengar dulu omongan bapak, Nara udah pulang di jemput orang tuanya. Sakitnya kambuh dan harus dirawat di rumah sakit."
Greta dan Wina langsung menggeleng cepat, tidak percaya dengan ucapan pak Jamal lantaran yang mereka tahu selama ini Nara sehat-sehat saja dan tidak mengidap penyakit apapun.
"Nara gak sakit pak, dia sehat." Yakin Greta. Wina yang berada disampingnya mengangguk cepat berpihak pada ucapan Greta, "Nara selama ini gak pernah sakit pak. Kami sahabat nya, kami tau tentang dia. Bapak pasti bercanda." Ucap Wina dengan sangat yakin.
"Anak jaman sekarang, orang tua ngomong kok gak didengerin. Kalau emang kalian sahabatnya, kalian lebih tau dia sakit apa. Tengah malam tadi mukanya pucet banget dia kelihatan lemas, bapak gak sengaja liat dia lagi di halaman vila. Bapak cemas liatnya karena pucat dan lemas, tiba-tiba dia pingsan. Bapak langsung telfon orang tuanya, dan orang tuanya langsung jemput dia. Iya, baru beberapa jam tadi dia di jemput."
"Bapak serius kan?" Tanya Wina masih tidak percaya.
"buat apa bercanda, ada-ada aja kalian."
"Pak! Kami boleh izin langsung pulang hari ini gak? Kami mau jenguk Nara pak, kami bener-bener khawatir takut dia kenapa-kenapa. Boleh ya pak?" Pinta Greta penuh permohonan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDYTA | END
Teen FictionINI CERITA PERTAMA SAYA JADI MASIH BERANTAKAN. ❝𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐩𝐮𝐬 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐤𝐢𝐫 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫.❞ Rendy Putra Denatan. Lelaki tampan dengan segudang kesempurnaan, merupakan vok...