26. Rooftop

2.1K 267 89
                                    

Haii! Masuk notif gak kalau MTB update??

Kepo nih, posisi kamu sekarang lagi apa? Kalau tarii sih lagi duduk diatas tempat tidur.

Ohiya, vote dulu yuk sebelum baca!
Tinggalkan coment juga yaa.

☀️☀️☀️

“perasaan itu di perjuangkan, tak baik jika hanya berdiam saja. Dampaknya akan timbul rasa penyesalan.”
— RENDYTA —

***

Tok tok tok..

"Ngghhh.." Greta mengeliat, mengucek pelan matanya yang tidak rela untuk terbuka, masih ingin tidur lagi.

"Greta bangun, udah pagi!" Dari suara cemprengnya Greta bisa menebak itu suara ibunya, Reni.

"Gret, bangun. Hei!" Tapi ini suara siapa? Ini bukan suara Reni, tapi.. Rendy?

Greta langsung membuka matanya saat mengingat sesuatu, Rendy tidur di kamarnya semalam tapi jangan salah paham dulu, Rendy tidur di sofa dan Greta tidur di kasur. Tapi gawat, Reni terus mengetuk pintu sedangkan Rendy masih di dalam kamar Greta. Aduh, apa kata dunia kalau Reni melihat Rendy di dalam kamar Greta.

Dengan gerakan cepat Greta mendorong tubuh jangkung Rendy menuju jendela, "Ren, kamu pulang cepet." Usir Greta mendorong Rendy keluar dari jendela.

Rendy hanya pasrah, masih mengumpulkan nyawanya setelah bangun bahkan wajahnya masih terlihat lesu dan rambutnya berantakan tak beraturan namun sama sekali tidak mengurangi ketampanannya, bahkan semakin tampan!

Memang ya, kalau orang tampan mau bagaimanapun juga tetap terlihat tampan.

"Kamu gak usah jemput aku, ntar telat. Aku berangkat diantar papa aja ntar pulang baru sama kamu." Bisik Greta masih sibuk mendorong tubuh Rendy dan sesekali melihat kebelakang pada pintu kamarnya yang terus diketuk oleh Reni.

"Oke," ucap Rendy lalu berlari terbirit-birit menuju motornya yang masih berada di halaman rumah Greta, posisinya masih sama seperti tadi malam ia parkiran. Semoga Reni dan Rizal ataupun Rifky tidak menyadari keberadaan motor Rendy.

"IYA MA, KAKAK UDAH BANGUN! BARU SIAP MANDI." Teriak Greta berbohong.

"Yaudah cepet, makan dulu." Perintah Reni lalu meninggalkan pintu kamar Greta.

Greta mengelus dadanya lega, "ahh.. bisa-bisa gue di sembelih kalau ketauan bawa cowok ke kamar." Gumamnya seraya merampas handuk dan memasuki kamar mandi.

☀️☀️☀️

Sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada Greta hari ini, bagaimana tidak? Sekarang Greta harus menjalani hukuman mencabut rumput dengan beberapa orang yang juga terlambat sama seperti dirinya. Malang sekali, walaupun hanya mencabut rumput namun hukumannya terasa berat karena di bawah terik panas matahari dengan pandangan menatap orang-orang yang sedang berdiri mengikuti upacara bendera.

Greta mengedarkan pandangannya mencari sosok Rendy pada keramaian murid-murid SMA Garuda Bangsa yang sedang berdiri hormat pada bendera, namun mata Greta tidak menemukan sosok pacarnya itu bahkan Juan dan Elang juga tidak ada. Kemana mereka, apa mereka bolos upacara?

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang