34. Tentang Kita Dan Tentang Putra

2.2K 279 112
                                    

[ Follow dulu lah wattpad CutAjaFebryantari !! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Follow dulu lah wattpad CutAjaFebryantari !! ]

[ Follow juga dong Instagram @Cfbryantarii, linknya ada di bio ya ]

Mau kasih tau, kalau part ini panjang bingits diketik 2736 kata alias mau 3rebu woi! Niat kan? jangan di skip ye, hehe.

—VOTE DULU KUY SEBELUM BACA, MAKASIH YA YG UDAH VOTE. —
—COMENT JUGA YA DISETIAP PARAGRAF, TARI SENENG BGT KALAU ADA YG COMENT—
—SHARE JUGA KE TEMEN-TEMEN KALIAN, BIAR PADA BACA JUGA.—

//Vote gratis woi! Coment juga gratis! Ayo jangan pelit//

☀️☀️☀️

Brum brum brum...

Rendy memarkirkan motor sport hitamnya pada halaman rumah Greta. Rumah itu terlihat sepi, padahal sekarang sudah sore, pukul 17.05. Rendy langsung beranjak turun dari motornya, sebelum berjalan menghampiri rumah Greta, Rendy merapikan helaian rambutnya yang terlihat berantakan karena memakai helm dengan kaca spion motornya sebagai tumpuan untuk berkaca. Setelah dirasa rambutnya rapi, ia langsung beranjak untuk mengetuk pinta kayu berwarna coklat itu.

Ceklek.

"Assalamu'alaikum, om." Rendy menunduk berniat meraih telapak tangan Rizal, namun dengan cepat Rizal menepis tangan Rendy.

Rizal membuang tatapannya kesamping, tidak berniat menatap Rendy yang ada di hadapannya.

Rendy baru ingat, Greta pernah bilang kalau ayahnya menyuruh Greta menjauh dari Rendy. Oke, Rendy paham sekarang mengapa Rizal bersikap seolah acuh padanya.

"Om, Greta nya ada?" Tanya Rendy pelan, sangat hati-hati.

Rizal diam, membusungkan dadanya tegap masih dengan pandangan kesamping.

"Om—"

"Buat apa kamu cari anak saya? Mau bikin dia nangis lagi?" Potong Rizal cepat, kini lelaki paruh baya itu sudah menatap kearah Rendy dengan tatapan tajam.

"Nangis?" Rendy mengerutkan kedua alisnya menatap Rizal bingung.

"Gara-gara kamu anak saya seharian di kamar nangis, gak mau makan," Rizal menjeda, mengambil nafas kasar, "udah bagus memang saya suruh Greta buat jauhin kamu. Kamu itu lelaki gak benar, gak cocok sama anak saya." Sambungnya, lalu membalikkan badan berniat masuk ke dalam dan menutup pintu, namun dengan gerakan cepat Rendy menahan pintu itu agar tidak tertutup.

"Om, Rendy gak kayak yang om pikir," ucapnya berusaha mengambil hati Rizal agar mau mendengarkan penjelasannya.

Rizal memejamkan matanya sesaat. Sebenarnya ia tidak tega memisahkan Rendy dan Greta, ia tahu bagaimana Greta sangat sedih saat jauh dari Rendy. Ia semakin bingung sebab Greta selalu saja berurusan dengan anak-anak Denatan. Seperti takdir yang sudar terukir jelas, Greta seakan tidak bisa lepas dari keturunan Denatan, dan Rizal juga tidak bisa lepas dari sahabatnya itu. Dulu, Greta berhubungan dengan Putra yang tidak lain adalah anak dari Denatan dan sekarang juga sama, Greta berhubungan dengan Rendy yang juga anak Denatan.

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang