27. Sebatas Teman

2.2K 250 50
                                    

Vote dulu sebelum baca ya! Sekalian tinggalkan coment jugaa🤗

[ Follow wattpad CutAjaFebryantari ]
[ Follow Instagram @ Cfbryantarii ]

✨FOLLOW IG MEREKA YA!✨

-Rendy  @ rendyptrdenatan
-Greta  @ gretavilantsyaa
-Wina  @ winanatell
-Nara  @ naraacntka
-Juan  @ juanmanuel26_
-Elang  @ elangsatyaa

☀️☀️☀️

"Ini hati bukan ajang kompetisi memberi perhatian. Jadi jika tidak ada rasa, berhenti untuk memberi perhatian itu lagi."
— RENDYTA —

***

"kamu masih ingat sama gadis itu?" Tanya lelaki paruh baya yang menyenderkan kepalanya pada sofa.

"Gadis yang mana?"

"Gadis dua tahun yang lalu, gadis yang bersama putra. Anaknya Rizal." Ucap Denatan sambil tersenyum sekilas mendengar nama Rizal yang ia ucapkan.

"Oh gadis itu, udah lama gak dengar kabarnya." Jawab Sella berbohong.

"Oihya? Kamu belum pernah bertemu sama dia?" Sella menelan salivanya, apa Denatan sudah tahu perihal Greta?

Sella menggeleng, "bukannya dia di Bandung? Rizal masih ditugaskan disana, kan?" Tanyanya pura-pura tidak tahu.

"Sella, ayolah. Kamu pasti udah pernah bertemu sama gadis itu, kenapa harus bohong?"

Oke, Sella tidak tahu harus berbohong apa lagi. Suaminya ini sangat licik dan tahu segalanya.

"Gadis itu satu sekolah sama Rendy sekarang." Jawab Sella.

"Aku tau, bahkan Rizal juga disini. Rindu dengan sahabat lama ku itu, bagaimana kabarnya ya?" Denatan terkekeh kecil.

"Lupain masalah yang lalu diantara kalian itu, Denatan. Kejadian itu udah puluhan tahun yang lalu, jangan sangkut pautkan anak kita dengan masalah kamu dan Rizal." Tegas Sella.

"Aku gak sudi anakku berurusan sama keturunan Rizal."

"Denatan! Masalah kamu sama Rizal biarin jadi masalah kalian berdua, jangan sangkut pautkan orang lain."

"Aku tidak peduli," Denatan mengangkat tangannya, "Adit!" Panggilnya.

"Iya, tuan?" Tanya Adit pelan.

"Sudah kamu hubungi?" Adit menganguk. "Oke, sudah tidak sabar bertemu dengan sahabat lama ku itu." Denatan berdiri dari duduknya, memakai jas hitam yang tergantung pada gantungan pakaian, menatap Sella sekilas.

"Aku mau bertemu Rizal," kata Denatan menatap istrinya itu dengan senyum licik.

"Denatan, jangan cari gara-gara lagi. Aku mohon,"

"Denatan Satono Dijaya, tidak suka cari gara-gara? Itu kebohongan besar, istriku." Ucap Denatan lalu beranjak pergi bersama Adit.

☀️☀️☀️

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang