45. Pilihan Yang Berat

2K 189 42
                                    

Vote dulu ya sebelum baca!Coment sebanyak-banyaknya juga, hehe!Ohiya, share ke temen-temen kamu biar pada baca juga!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu ya sebelum baca!
Coment sebanyak-banyaknya juga, hehe!
Ohiya, share ke temen-temen kamu biar pada baca juga!!!

Follow Wattpad CutAjaFebryantari
Follow Instagram @cfbryantarii

FOLLOW IG MEREKA YA!

-Rendy @ rendyptrdenatan
-Greta @ gretavilantsyaa
-Wina @ winanatell
-Nara @ naraacntka
-Juan @ juanmanuel26_
-Elang @ elangsatyaa

☀️☀️☀️

"kamu jangan egois Rendy, pikirkan mami kamu."

Rendy dari tadi hanya bisa diam mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Denatan. Ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang, apakah harus mendengarkan perintah Denatan atau malah mendengarkan kata hatinya? Yang jelas dari tadi Rendy sangat panik karena tiba-tiba saja ibunya masuk ke rumah sakit karena sakit jantung yang ia idap selama ini kambuh. Dan itu juga alasan yang membuat Rendy tidak datang untuk menjemput Greta.

"Rendy, mami tau ini pilihan sulit buat kamu. Tapi mami mau kamu turuti kemauan papi ya. Ini juga demi keluarga kita dan kamu juga. Cuma kamu satu-satunya penerus keluarga Denatan, kamu harapan keluarga ini. Mami mohon sama kamu." Sella yang berada di kasur rumah sakit bersuara memohon pada putra semata wayangnya.

"Rendy memang harus pergi ke Jepang, dia harus sekolah disana dan meneruskan perusahaan yang ada disana. Cuma dia yang bisa menghandle semua ini. Dia harapan satu-satunya sebagai putra tunggal keluarga ini." Sambung Denatan cepat.

"Tapi apa harus secepat ini?" Tanya Rendy.

"Harus! Mau tunggu sampai kapan lagi? Sampai mami kamu mati? Atau sampai papi mati, baru kamu sadar dan mau mengambil alih pewaris?" Nada suara Denatan terdengar meninggi.

"Papi kamu benar, Rendy. Mau tunggu sampai kapan? Sampai mami udah enggak ada lagi?"

"Jangan ngomong kayak gitu, mi. Mami gak boleh pergi tinggalin Rendy." Lirih Rendy menggenggam erat telapak tangan Sella. Rendy tidak kuat melihat ibunya terbaring lemah di rumah sakit, dirinya sangat menyayangi ibunya ini. Dari kecil hanya Sella lah yang memahami Rendy dan selalu membela Rendy saat berbeda pendapat dengan Denatan. Rendy belum siap kalau kehilangan ibu tercintanya ini. Namun Rendy juga bingung, apa yang harus ia lakukan dan ia pilih? Keluarganya atau Greta gadis yang ia cintai. Rendy enggan menuruti perintah Denatan untuk pindah ke Jepang, lagi. Rendy tidak ingin berpisah jauh dari Greta.

"Kamu pikir baik-baik dulu Rendy. Apapun keputusan kamu itu, mami pasti akan selalu dukung. Tapi, mami akan senang kalau kamu menerima perintah papi untuk pindah ke Jepang."

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang