17. Tangis Rendy

3.3K 377 13
                                    


Vote dulu yuk sebelum baca❤️🤗Coment sebanyak-banyaknya yaaa!Share cerita ini ke temen-temen kamu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu yuk sebelum baca❤️🤗
Coment sebanyak-banyaknya yaaa!
Share cerita ini ke temen-temen kamu!

☀️☀️☀️

"jika seorang lelaki sudah menangis karena mu, maka percayalah kamu sangat berarti baginya karena air mata seorang lelaki itu adalah sebuah ketulusan."
- RENDYTA -

***

Plak!

Brug!

"Sil, Stop!"

"Sil, lo udah keterlaluan."

"ANAK ORANG BISA MATI, COME ON GIRL!"

Ketiga teman Sisil berusaha menyadarkan Sisil yang sudah dipenuhi dengan kabut amarah. Sisil menampar bahkan membentur kepala Greta lebih dari tiga kali pada dinding koridor.

Greta sudah tidak dapat membendung air matanya, tangis Greta pecah. Perih pada kepala serta sakit pada keningnya bercampur aduk menjadi satu, Greta berusaha dengan sekuat tenaga melepaskan cengkraman kuat Sisil pada rambutnya namun nihil, kekuatan Greta melemah kini, matanya terasa mengantuk Greta ingin menutup matanya. Berharap rasa sakit yang ia rasakan akan segera hilang.

"Hiks.. lepas, lo-lo gila!" Lirih Greta pelan bahkan hampir tidak terdengar, kening Greta mengalir darah segar disana. Pusing yang Greta rasakan pada kepalanya, penglihatan Greta memudar. Greta hanya bisa berharap ada seseorang yang melihat dan menolongnya dari jeratan wanita iblis ini, Greta tidak bisa melakukan apa-apa kecuali berdoa dan menangis.

"SISIL! ARE YOU CRAZY?"

"SIL, SADAR!"

"KALAU ANAK ORANG MATI JANGAN BAWA-BAWA NAMA GUE YA."

Rena-Laura-Arsya berusaha sekuat tenaga menarik Sisil menjauh dari Greta, ketiganya takut temannya itu membunuh Greta. Karena terlihat Greta sudah lemah tak berdaya dengan berdiri sempoyongan menyender pada dinding. Bayangkan saja dijambak dan di bentur kuat secara bertubi-tubi pada dinding yang keras.

Sisil benar-benar sudah gila!

Badan Greta terasa lemah kakinya sudah tidak kuat menopang tubuhnya ingin rasanya ambruk namun dengan sekuat tenaga Greta berusaha bertahan pada posisinya yang menyender pada dinding. Greta berusaha tidak menutup matanya, Greta takut jika ia menutup matanya, apakah Greta bisa membukanya lagi?

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang