51. Niat Baik

1.4K 171 43
                                    

Follow Wattpad CutAjaFebryantari
Follow Instagram @cfbryantarii

✨FOLLOW IG MEREKA YA!✨

-Rendy @ rendyptrdenatan
-Greta @ gretavilantsyaa
-Wina @ winanatell
-Nara @ naraacntka
-Juan @ juanmanuel26_
-Elang @ elangsatyaa

Vote dulu ya sebelum baca.
Coment sebanyak-banyaknya juga!
Share cerita ini ke temen-temen kamu♡

Gimana hasil raport nya? Memuaskan atau malah sebaliknya nihh?

️☀️☀️

Pagi ini Greta sudah siap dengan seragam batik abu-abu dan rok dengan warna yang senada pula. Gadis berlesung pipi itu sedang bercermin seraya mengikat rambutnya.

"Kak, udah ditungguin tuh—"

Greta menoleh sekilas pada Reni, "kebiasaan si Rendy cepet banget jemput, bilang sama dia kakak lagi siap-siap, ma."

Reni menatap Greta bingung, di detik berikutnya ia melangkah pelan mendekat pada Greta dan tangan kanannya mengelus pelan rambut cokelat Greta, "kak, bukan Rendy tapi Aldo." Ucap Reni pelan.

Greta langsung diam menghentikan segala macam aktifitas nya. Ia menatap sendu pada Reni dan selanjutnya menunduk menatap lantai. Greta berusaha tersenyum, ia tahu ini sudah semakin menjadi-jadi. Setiap saat ia selalu lupa bahwa Rendy sudah pergi ke Jepang, ia selalu saja merasa bahwa Rendy masih ada di dekatnya.

"Kakak dekat lagi sama Aldo?"

Greta langsung mengangkat tinggi-tinggi kepalanya menatap Reni, ia tahu maksud pertanyaan Reni lebih menjerumus pada dekat yang mempunyai perasaan bukan sekedar dekat sebagai teman. Karena Greta dahulu pernah dekat dengan Aldo.

"Deket sebagai temen, ma."

Reni mengangguk paham, "Udah ditungguin dari tadi tuh, mama ke dapur dulu ya." Ucap Reni lalu pergi.

Greta meraih tas ransel pink nya sebelum melangkah keluar kamar ia menyempatkan diri untuk berkaca. Memastikan bahwa pagi ini matanya tidak sembab lagi karena tadi malam ia terus menangis karena rindu pada Rendy. Saat dirasa semuanya aman terkendali, Greta pun langsung melangkah keluar.

Saat di luar, Greta langsung disuguhkan oleh pemandangan Aldo yang sedang asyik berbincang dengan Rifky di kursi depan rumah Greta.

"Do, tumben?" Tanya Greta.

Aldo menoleh lalu berdiri dan merapikan seragamnya, "kenapa emang gak boleh?" Tanyanya sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Bukan gitu, ya tumben aja biasa juga gak pernah."

"Ya gini nenek lampir, ada cowok yang mau sama dia bukannya bersyukur malah sok cantek!" Sindir Rifky lalu masuk kedalam melewati Greta dan Aldo.

"Emang suka gitu anaknya, maklumi aja." Ucap Greta tak enak.

"Santai aja. Udah yuk, gue jemput lo karena gue udah bosen liat lo tiap pagi selalu di hukum sama pak Kemal perkara telat."

"I-iya sih, akhir-akhir ini gue jadi suka telat karena tidur kemalaman jadi telat bangun."

"Nangisin Rendy tiap malem?" Ejek Aldo.

"Sok tau banget." Elak Greta.

"Yaudah yuk, mau jam delapan takut pak Kemal ngamuk." Ajak Aldo menarik Greta menuju mobil nya.

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang