15. Nyonya Muda
"Rendy mana sih lama banget, ini mau tampil kita!" Juan berdecak kesal.
"Mana aku tau, aku kan Elang."
"Anjing lo, serius ini." Juan memukul kuat perut bidang Elang.
"Iya gak tau gue, kan dari tadi gue sama lo disini."
"Udah, bentar lagi juga datang, yang. Lagi di jalan kali." Wina menyodorkan air mineral pada Juan, Juan mengambilnya dan langsung meminumnya.
"Minuman aku mana, Ra?" Tanya Elang pada Nara yang berdiri disampingnya.
Nara kebingungan, setahunya Elang tidak menitip minum, "Ta-tapi lo gak nitip. Apa mau gue beli?" Tanya Nara polos.
Elang mengusap pipi Nara gemas dengan ibu jarinya,"Enggak usah sayang. Aku becanda kok."
Sayang? Demi apa Elang mengatakan itu pada Nara? Ah gila! Kata 'sayang' yang dilontarkan Elang mampu membuat Nara salah tingkah.
Kalau kalian tanya Greta dimana? Greta ada kok tenang. Gadis berlesung pipi itu sibuk memainkan ponselnya, tidak peduli dengan keadaan.
"Gue pulang aja ya." Ucap Greta.
"Gak mau nyemangatin mas pacar gitu?" Tanya Wina.
"Iya, kasian Rendy masak pacar temennya pada datang tapi pacar dia gak datang." Timpal Nara.
Elang menyenggol siku Nara, "jadi aku udah dianggap pacar nih?" Tanyanya sedikit menggoda.
Nara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, aduh bisa-bisanya Nara salah bicara.
"Gak gitu, maksudnya-"
"Sorry, gue telat."
Akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang juga, iya itu Rendy. Datang bersama sang asisten pribadi, Adit.
Greta menyipitkan matanya menatap Adit, sepertinya Greta pernah melihat lelaki itu. Tapi dimana? Kebiasaan pelupanya kumat lagi!
"Kenapa telat lo? Mau gue potong gaji?" Ancam Elang.
Rendy tidak menanggapi Elang, ia malah berjalan cepat kearah Greta, kedua ujung bibirnya melengkung menciptakan senyum tipis disana, "Lo datang?" Tanyanya sedikit tidak percaya dengan aura keceriaan terpancar jelas pada wajah tampannya.
"Dipaksa Wina Nara kali. Jangan gr!" Jawab Greta ketus.
Rendy mengusap puncak kepala Greta pelan, "gapapa, gue seneng." Mungkin kebiasaan Rendy kini saat bersama Greta adalah mengusap puncak kepala Greta. Rendy kerap melakukan hal itu saat bersama Greta.
Greta menarik tangan Rendy yang berada di atas kepalanya, "apasih ih! Malu diliatin orang."
"Lo pacar gue, gak ada salahnya."
"Salah lah, orang gue belum-"
"Bakal suka sama gue." Potong Rendy cepat.
"Udah-udah, ngebucin mulu. Noh udah dipanggil MC." Ucap Elang, selanjutnya menoleh menghadap Nara, "aku tampil dulu ya."
"Yee, sendiri nya juga ngebucin." Ketus Juan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDYTA | END
Teen FictionINI CERITA PERTAMA SAYA JADI MASIH BERANTAKAN. ❝𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐩𝐮𝐬 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐤𝐢𝐫 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫.❞ Rendy Putra Denatan. Lelaki tampan dengan segudang kesempurnaan, merupakan vok...