32. Maaf Untuk Rasa Ini

2.1K 263 68
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Follow wattpad CutAjaFebryantari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Follow wattpad CutAjaFebryantari

[ Follow Instagram @ Cfbryantarii ]

Tarii lagi gak enak badan guys :) mintak doanya dong biar cepet sembuh biar makin semangat nulisnya🤭

VOTE DULU KUY SEBELUM BACA, TINGGALKAN JEJAK DENGAN COMENT YA! SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN BIAR PADA BACA JUGA.

☀️☀️☀️

Suara bising memenuhi kantin dengan orang-orang yang sibuk menyantap makanan serta menyeruput minuman, ada juga yang hanya memakan snack sambil berbincang dan bergosip. Terlihat kantin sangat ramai dipenuhi siswa dan siswi SMA Garuda Bangsa, mereka tertawa bersama seperti tidak ada beban. Namun, berbeda dengan Greta yang sibuk memilin ujung seragamnya gelisah karena Rendy tak kunjung menampilkan batang hidungnya sedari tadi.

"Gue males banget sumpah kalau libur semester besok ke puncak, kayak gak ada tempat lain aja gitu." Ujaran kekesalan di utarakan Elang dengan sebelah kakinya terangkat diatas kursi, seraya mengelupas kulit kacang.

"Gue juga, Itu itu mulu dari kelas sepuluh." Sambung Juan melempar kulit kacang kesembarang arah.

"Guys, dari pada gak kemana-mana. Pilih mana coba?" Kata Wina sambil memutar mata malas.

"Bener tuh, udah mending diadain jalan-jalan. Bersyukur dong, gimana sih!" Timpal Nara yang sedang menyantap mie bakso.

"Menurut lo gimana, Gret? Mending ke puncak kan dari pada gak ada jalan-jalan samsek." Tanya Wina pada Greta yang malah melamun menatap lurus dengan wajah datar.

"Kenapa si Greta? Dari tadi pagi dia ngelamun mulu." Bisik Nara pada Wina, Wina hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu.

"Si Rendy, kesambet setan." Jawab Juan.

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang