14. Siapa itu?
Rendy menoleh kesamping menatap Greta dengan wajah dingin khasnya, menatap lekat disana. Hingga pada detik berikutnya tangan kanan Rendy mengangkat satu tangan Greta keatas, "Dia, mi. Dia penting bagi Rendy, bahkan dari apapun."
Sella tersenyum kecil melihat tingkah anaknya, "mami ngerti kok." Sella mengangguk paham.
Apanya yang ngerti? Greta semakin bingung dibuatnya.
Selanjutnya Sella menatap Greta, "Rendy baru ini peduli sama cewek, jadi kamu beruntung, sayang."
"Beruntung apanya? Apes jadi buronan fans nya iya!" -batin Greta. Ingin rasanya Greta berbicara seperti itu namun ia lebih memilih diam dan tersenyum kepada Sella.
"Yaudah, mami pulang dulu, kamu jangan telat pulangnya." Sella lalu beranjak memasuki mobil Alphard berwarna putih.
Greta menganggkat kepalanya menatap Rendy yang lebih tinggi darinya, "Ren, udah lo pulang aja sana."
"Lo?"
"Gue bisa bareng ojol atau angkot, gampang masalah itu."
"Gak."
"Ren!"
Rendy mengusap puncak kepala Greta gemas, "bolos olim aja yuk." Ajaknya.
"Hah? Lo ngajarin yang gak bener ya, parah lo."
"Sekali doang, Gret. Gue mau ajak lo ke suatu tempat."
Greta menyipitkan matanya menatap Rendy tajam, "kemana? Lo gak nekat bawa gue ke KUA kan?"
Rendy menjitak pelan kening Greta, "Ntar kalau udah tamat SMA, gue gass." Guraunya seraya terkekeh.
"Udah yuk." Ajak Rendy, langsung menaiki motor sport hitamnya, diikuti Greta. Sebenarnya Greta malas, namun otaknya juga sudah muak dengan rumus kimia. Ingin sesekali merefresh otak.
☀️☀️☀️
Gadis berlesung pipi dengan rambut coklat sepinggang berjalan pelan dengan mengedarkan pandangannya ke sepenjuru arah.
"Ren," panggil Greta pelan, dengan mata masih sibuk berkeliling menatap setiap pemandangan yang ada.
"Hmm." Rendy mengambil posisi duduk pada kursi kayu.
Puk puk.
Rendy menepuk kursi kayu yang kosong disampingnya, "sini duduk." Perintahnya.
Greta mengambil posisi duduk, matanya sayu menatap Rendy, "Ren, Lo tau tempat ini dari mana?" Suara Greta terdengar bergetar.
Ada apa dengan gadis itu?
"Gue sering kesini, tempat ini damai, tentram." Rendy merebahkan badannya kasar pada senderan kursi, menatap lurus danau yang berisi air jernih.
(Ilustrasi danau nya)
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDYTA | END
Teen FictionINI CERITA PERTAMA SAYA JADI MASIH BERANTAKAN. ❝𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐩𝐮𝐬 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐤𝐢𝐫 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫.❞ Rendy Putra Denatan. Lelaki tampan dengan segudang kesempurnaan, merupakan vok...