Vote dulu ya sebelum baca!!!
Coment sebanyak-banyaknya juga!!!
Dan share cerita ini ke temen-temen kamu, biar rame pada baca juga!!!Ohiya, ayodong ScreenShot dan masukin snap. Jangan lupa tag Instagram tarii link ada di bio pengen ngerepost nihh! Ditunggu yaa...
Follow Wattpad CutAjaFebryantari
Follow Instagram @cfbryantarii✨FOLLOW IG MEREKA YA!✨
-Rendy @ rendyptrdenatan
-Greta @ gretavilantsyaa
-Wina @ winanatell
-Nara @ naraacntka
-Juan @ juanmanuel26_
-Elang @ elangsatyaa☀️☀️☀️
"ada gak yang mau kamu lakuin tapi belum terwujud?"
Greta berfikir sejenak, "apa ya?"
"Yaudah gini aja, kamu seharian ini mau ngapain? Aku temenin. Lakuin hal-hal yang pengen banget kamu lakuin."
"Kenapa tiba-tiba, Ren?"
"Lagi pengen buat kamu senang aja."
"Tiap hari aku sama kamu senang tau."
"Tapi ini beda, Gret.
"Loh kenapa?"
"Udah ah gak usah banyak tanya,kamu mau kemana dulu atau ngelakuin apa dulu?"
Greta yang masih berdiri di samping motor Rendy pun berfikir sejenak hingga beberapa detik kemudian bersuara, "beli mawar dulu yuk." Ajaknya. Rendy mengangguk menyuruh Greta langsung naik keatas motornya. Greta menurut dan langsung naik keatas motor sport hitam milik Rendy.
Setelah sepuluh menit menempuh perjalanan akhirnya Rendy memarkirkan motornya di depan toko bunga. Greta langsung turun dari motor, "ikut gak?" Tanyanya. Rendy menggeleng pelan seraya tersenyum. "Kamu aja, cepetan ya takut kemalaman." Ucapnya pelan sambil merapikan helaian rambut Greta yang berantakan.
Greta menunjukkan jempolnya dengan semangat, dan langsung berlari pelan memasuki toko bunga. Ia membeli setangkai bunga mawar putih. Terbesit pikiran heran memang di benak Greta kenapa Rendy tiba-tiba mengajaknya untuk melakukan hal yang Greta suka seharian penuh. Namun Greta tak mau ambil pusing, toh mungkin Rendy memang ingin membuat Greta bahagia.
"Udah, yuk ketempat Nara." Ucap Greta seraya menaiki motor. Rendy langsung menyalakan motornya dan mengegas nya meninggalkan toko bunga dan menuju makam Nara.
Setibanya di makam Nara, langkah Greta maupun Rendy sama-sama memelan melangkah dengan hati-hati menatap seorang yang tak asing sedang bercengkrama namun lebih terdengar seperti sedang mengutarakan isi hatinya tampak orang itu memegang nisan putih Nara sambil sesekali mengelap air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDYTA | END
Novela JuvenilINI CERITA PERTAMA SAYA JADI MASIH BERANTAKAN. ❝𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐩𝐮𝐬 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐤𝐢𝐫 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫.❞ Rendy Putra Denatan. Lelaki tampan dengan segudang kesempurnaan, merupakan vok...