37. Rencana?

2K 230 77
                                    

Follow wattpad CutAjaFebryantari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow wattpad CutAjaFebryantari

Follow Instagram @Cfbryantarii, atau link ada di bio ya✌🏻

Siapa yang seneng masuk notif MTB update???

VOTE DULU YA SEBELUM BACA!
COMENT JUGA DI SETIAP PARAGRAF, KARENA COMENT KALIAN SEMANGAT TARII😜✨
SHARE KE TEMEN-TEMEN JUGA, BIAR PADA BACA.

️☀️☀️☀️

Brugh.

Brugh.

Brugh.

Lelaki beralis tebal sedang sibuk menjotos pipi dan perut lelaki yang berada di hadapannya ini. Lelaki yang diberi hantaman itu tampak sempoyongan tidak dapat mengendalikan tubuhnya dengan lembam yang memenuhi sekujur wajahnya.

"Jaga mata lo, anjing! Dia cewek gue. Gue habisin lo udah mikir yang enggak-enggak tentang dia." Bentak Rendy melayangkan lagi dan lagi kepalan tangannya.

Juan dan Elang hanya berdiri sambil menyaksikan, santai. Mereka membiarkan Rendy terus seperti orang gila yang memberi pelajaran tak henti kepada Denan. Mereka tidak mau ikut campur sekarang. Toh, memang Denan yang salah.

"Semua orang udah tau, Greta itu cewek gak bener. Cewek bayaran. Palingan gue bayar gopek juga dia pasti langsung mau! Toh, sama lo juga sering gitu kan. Kan lo orang berduit pasti lo bayar mahal tuh cewek."

"BRENGSEK LAKNAT! MULUT LO HARUS DIKASIH PELAJARAN!" Teriak Rendy sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Ia memukul bertubi-tubi pada bibir Denan. Emosi yang sempat ia tahan kini dikeluarkan langsung semuanya oleh lelaki beralis tebal ini.

Tidak ada yang boleh menghina gadisnya!

Brugh!

Brak!

Brugh!

"Udah dulu, istirahat. Anak orang bisa mati ditempat." Juan berusaha melerai saat melihat keadaan Denan yang sudah tidak bertenaga dan lemas. Takut lelaki itu langsung mati di tempat. Juan tidak mau menanggung mayatnya.

"Lepas! Cecunguk ini udah keterlaluan." Berontak Rendy berusaha melepas diri dari Juan yang memeluk lehernya menahan dirinya untuk mendekat pada Denan.

Juan lalu melirik pada Elang, menyuruh lelaki itu untuk membawa Denan pergi jauh dari jangkauan Rendy. Elang paham dan langsung membopong tubuh lemah Denan, sambil sesekali mengomel memberitahu untuk menjaga mata serta mulut Denan agar tidak kurang ajar.

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang