43. Jalan Yang Terbaik

1.8K 201 42
                                    

Hai, sebelum baca coba denger mulmed dulu yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, sebelum baca coba denger mulmed dulu yuk. Atau kalau ada lagunya boleh di dengerin sambil baca part ini ya 👋🏻♡.

Vote dulu kuy! Biar gak lupa karena keasyikan baca.
Coment sebanyak-banyaknya juga yaaa!
Dan share ke temen-temen kamu biar pada baca juga!

Follow wattpad CutAjaFebryantari
Follow Instagram @cfbryantarii

✨FOLLOW IG MEREKA YA!✨

-Rendy @ rendyptrdenatan
-Greta @ gretavilantsyaa
-Wina @ winanatell
-Nara @ naraacntka
-Juan @ juanmanuel26_
-Elang @ elangsatyaa

☀️☀️☀️

"maaf, kami tidak bisa menyelamatkan anak ibu dan bapak."

Lemas, seluruh badan semua orang yang mendengar ucapan dari dokter langsung melemah tak bertenaga. Air mata menetes begitu deras tanpa di kendalikan, bibir ikut bergetar hebat. Dokter dan ayah Nara sibuk menenangkan ibu Nara yang yang histeris bahkan hampir pingsan mendengar kabar bahwa anak perempuan semata wayangnya telah pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.

"Jangan bercanda dokter!"

"Anak saya gak mungkin secepat itu pergi, kan?"

"Masih banyak cita-cita yang mau dia wujudkan! Dia mau jadi seorang dokter karena dia bilang dia enggak mau orang juga merasakan sakit sama seperti dia! Hiks.. dia anak baik, kenapa secepat ini pergi? Hiks.."

"Ma, sabar. Ini udah takdirnya Nara." Ayah Nara sudah memeluk erat istrinya yang menangis histeris tidak terima dengan kenyataan yang ada. Sulit memang menerima kepergian Nara begitu saja, namun sekuat tenaga ayah Nara berusaha tegar setidaknya di depan istrinya ini. Ia tidak mau istrinya semakin menderita. Hati orang tua yang mana yang tidak akan hancur saat mengetahui anaknya telah meninggal dunia?

"Nara, kenapa tega lo tinggalin gue sama Wina?" Lirihan kecil yang bahkan hampir tidak terdengar keluar dari bibir Greta. Gadis itu menunduk menangis sejadi-jadinya dengan Rendy yang  mengusap punggung Greta berusaha menenangkan gadisnya ini.

"Sabar, sayang. Ini jalan yang terbaik yang udah tuhan siapin untuk Nara." Bisik Rendy berusaha menenangkan Greta. Walau Rendy sama halnya seperti Greta, sama-sama shock dan sedih. Namun Rendy tahu, sedih yang ia rasakan tidak sebanding dengan sedih yang Greta rasakan.

Wina, gadis itu tidak bisa berkata apa-apa lagi sekarang. Gadis periang yang cerewet selalu tidak bisa diam itu detik ini terlihat membungkam seribu bahasa. Pandangannya kosong menunduk menatap lantai putih rumah sakit dengan kepala bersender di bahu jenjang Juan.

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang