[ Follow wattpad CutAjaFebryantari ]
[ Follow Instagram @ Cfbryantarii ]✨FOLLOW IG MEREKA YA!✨
-Rendy [ @ rendyptrdenatan ]
-Greta [ @ gretavilantsyaa ]
-Wina [ @ winanatell ]
-Nara [ @ naraacntka ]
-Juan [ @ juanmanuel26_ ]
-Elang [ @ elangsatyaa ]Vote dulu yaa sebelum baca!
Coment sebanyak-banyaknya juga yaaa!☀️☀️☀️
“mulut memang tempat berucap tapi tak semestinya terus berucap keburukan orang lain.”
— RENDYTA —***
Sekolah SMA Garuda Bangsa terlihat sepi kini, tak ada lagi murid-murid dan juga guru disana mengingat sekarang sudah jam pulang.
"Ren bentar, aku ambil lip balm dulu ketinggalan di dalam laci."
"Biarin aja,"
"Gak bisa, Ren. Takut besok pagi ada razia."
"Ngapain bawa lip balm kalau takut kena razia?"
"Biar bibir aku menggoda, puas!" Greta berlari terbirit-birit menuju kelasnya, meninggalkan Rendy sendirian di parkiran.
Rendy menggeleng pelan, menatap langkah Greta yang berlalu dari hadapannya, "untung sayang." Gumamnya pelan.
Setelah sampai di kelas XI MIPA 2, yang memang sudah terlihat sepi tidak ada orang kecuali dirinya. Greta langsung meronggoh laci mejanya, mengeluarkan benda berbentuk oval itu dan manaruh pada saku bajunya.
"apaan ni?" Greta mengeluarkan kotak berbungkus kertas kado dari dalam laci mejanya.
Tanpa ragu Greta membuka kotak itu, Greta tersentak terkejut saat melihat isi di dalamnya. Terlihat ada sebuah pisau tajam dengan berlumuran darah merah yang segar di mata pisau itu. Greta berusaha menenangkan dirinya, "apa lagi ini, ya Allah?" Gumam Greta, Greta mengambil secarcik kertas disamping pisau itu.
Hadiah buat kamu, cantik.
Semoga suka.
Mau apa lagi besok?Greta menelan salivanya susah payah, meremas surat itu dan melempar kuat kesembarang arah.
Greta pikir dengan membiarkan dan tidak menanggapi serius teror yang ia dapatkan, teror itu akan hilang dengan sendirinya. Namun tidak, teror itu malah semakin gila dan menjadi-jadi.
Tidak bisa dibiarkan!
"SIAPA LO? GUE TAU LO PASTI ADA DISINI, KELUAR LO PENGECUT!"
"LANGSUNG AJA KALAU LO BENCI SAMA GUE. GAK USAH MAIN SEMBUNYI-SEMBUNYI GINI."
"KELUAR LO!"
"Hei, kenapa?" Greta menoleh kearah pintu dan spontan menyembunyikan kotak yang ia genggam ke belakang badannya.
"Kenapa teriak-teriak?" Tanya Rendy lagi menghampiri Greta.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDYTA | END
Teen FictionINI CERITA PERTAMA SAYA JADI MASIH BERANTAKAN. ❝𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐩𝐮𝐬 𝐧𝐚𝐦𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐤𝐢𝐫 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫.❞ Rendy Putra Denatan. Lelaki tampan dengan segudang kesempurnaan, merupakan vok...