49. Masih Menyimpan Rasa

1.6K 167 36
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca!Coment sebanyak-banyaknya ya jangan lupa!Share ke temen-temen kamu biar pada baca juga!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu yuk sebelum baca!
Coment sebanyak-banyaknya ya jangan lupa!
Share ke temen-temen kamu biar pada baca juga!

Follow Wattpad CutAjaFebryantari
Follow Instagram @cfbryantarii

✨FOLLOW IG MEREKA YA!✨

-Rendy @ rendyptrdenatan
-Greta @ gretavilantsyaa
-Wina @ winanatell
-Nara @ naraacntka
-Juan @ juanmanuel26_
-Elang @ elangsatyaa

Ada yang nungguin MTB update gak sih?

Kalian suka gak sama cerita ini? Kalau suka jangan lupa rekomendasi ke temen-temen biar cerita ini rame🤭

☀️☀️☀️

"Ngapain lo dekat-dekat sama cewek gue?"

Aldo dan Greta spontan menoleh ke belakang pada seorang lelaki yang sudah berdiri tegap menatap pada Aldo penuh amarah.

"Siapa cewek lo?" Tantang Aldo mendekat pada lelaki itu.

"Greta lah, siapa lagi?"

Aldo terkekeh, "mimpi lo ketinggian anjing."

"Secepatnya juga Greta bakal jadi cewek gue. Dan lo gak ada hak buat deket-deket sama dia!"

"Denan, gue bukan cewek lo." Tegas Greta sudah berdiri di samping Aldo.

Denan tersenyum miring, "bakal, lo bakal jadi cewek gue." Ucapnya penuh yakin.

"Gak malu lo ngaku-ngaku? Greta aja geli dengernya."

Denan menatap tajam pada Aldo, menantang Aldo untuk semakin dalam lagi berbicara. "Gua jamin Greta bakal jadi milik gue." Denan mendorong tubuh Aldo kuat.

"Gue jamin lo gak bakal bisa dapatin Greta. Karena Greta tercipta bukan untuk cowok kayak lo." Aldo tak tinggal diam, dia membalas mendorong tubuh Denan tak kalah kuat.

"Ohiya? Terus buat siapa? Cowok kayak Rendy? Atau malah kayak lo?" Sindir Denan.

"Siapapun, kecuali lo."

"Memangnya kenapa sama gue?"

"Lo berengsek."

Denan menggebrak meja dengan sangat kuat tidak terima dengan ucapan Aldo. "Lo jauh berengsek, dasar bangsat!" Marahnya.

Greta sudah takut-takut melihat Aldo dan Denan yang terus berdebat tanpa memperdulikan tatapan orang-orang yang berada di kantin. Greta melirik sesekali pada Aldo yang berada disampingnya tampak Aldo sedang menahan amarahnya. Mengapa Aldo tampak sangat marah? Bukankah masalah Denan menyukai Greta atau tidak itu bukan urusan Aldo? Entahlah Greta bingung, yang jelas sekarang ia sedang memikirkan cara untuk kabur dari situasi mencekam ini.

RENDYTA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang