Chapter 07 : Dinas Keluar Kota [Revisi ✅]

3.9K 325 19
                                    

Hayyyy semua...
Terimakasih untuk kalian yang masih Setia membaca book aku ini.

Jangan bosen-bosen yah. 😉

Maaf alurnya memang sedikit lambat,  tapi inti cerita yang mau kubuat belum muncul hehe.

Jadi, tetap setia tungguin kelanjutannya yah. 😘😘😘
.
.
Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤


"Win, kau mengenal bosku?" Tanya Khao sambil merapikan tumpukan pakaian yang baru diangkat dari jemuran. Setelah lebih dari 2 jam ia menghabiskan waktunya minimarket depan gedung apartemennya. Demi memastikan bos nya telah pergi dari unit apartemennya. Akhirnya Khao kembali dengan segudang pertanyaan.

"Bos?" Tanya Win balik pada khao dengan wajah terkejutnya.

"Iya, bos ku.  Itu tadi Bright Vachirawit adalah bos ku di kantor."

"Benarkah?"

"Tentu saja. Aku tak berbohong. Apa kau  tak pernah membaca artikel atau surat kabar? Bright Vachirawit yang tadi mengantar mobilmu adalah bos ku. CEO Hebe Entertaiment."

"Ah benarkah? Aku masih tak percaya. Dia masih sangat muda. Bagaimana aku bisa berpikir kalau dia adalah pemilik Hebe Entertaiment yang besar itu."

"Hah... Sudahlah. Aku tak heran lagi denganmu. Kau terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga tak peduli dengan yang lain." Khao terdengar frustasi.

"Tapi Win," Khao menatap lekat manik mata Win.

"Kenapa kau tak mengajakku ke club malam? Padahal kau tau bagaimana berbahayanya disana. Apalagi untuk pemuda naif yang tak pernah mengenal cinta sepertimu. Aku mendengar kau hampir mengalami kejadian buruk disana. Sampai akhirnya bos ku menyelamatkanmu. Katakan padaku. Kenapa kau nekat kesana sendiri tanpa memberitahuku dan juga kekasihku?"

Win menjadi sedikit gugup. Ia gigit bibirnya dan jemari tangannya bergerak gelisah.

"Jawab Win."

Win menghela nafas. Tak ada gunanya dia menyembunyikan hal ini dari sahabatnya.

"Bagaimana aku bisa mengajakmu? Kau saja jarang ada di sini. Aku lupa kapan terakhir kali kau tidur di sini dan melakukan kegiatan layaknya roomate bersamaku. Kau selalu bersama kekasihmu. Jadi apa salah jika aku juga ingin melakukan sesuatu tanpa kau bersamaku? Bahkan hanya dengan berpikir saja, aku sudah tau. Kau tak akan mau ikut kesana bersamaku."

Khao memejamkan matanya,kedua tangannya mengepal. Merasa bersalah pada roomatenya.

"Maafkan aku Win? Apa aku sebegitu jauhnya denganmu?"

"Sudahlah. Lupakan saja. Lagipula itu hidupmu. Aku hanya tak ingin mengganggu waktu berharga kalian."

"Sebenarnya Win..." Khao sedikit gugup mengatakannya.

"Karena kita sudah membahas ini. Aku ingin mengatakan padamu. Bahwa aku akan pindah dari sini. Aku akan tinggal dengan kekasihku. Sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakannya. Tapi..."

"Pindah saja." Sela Win.

"Win?"

"Seharusnya kau tak perlu ragu mengatakan padaku. Sudah kubilang itu adalah hidupmu. Urusanmu. Maka aku tak ada hak ikut campur. Kau sudah menemukan matemu. Kau bahkan akan segera menikah dengannya. Jadi sangat wajar kalian tinggal bersama. Aku justru heran kenapa kau malah menjadi bimbang dan takut mengatakan padaku. Aku baik-baik saja kawan. Jangan mengkhawatirkan aku. Lakukan apa yang membuatmu senang." Senyuman tulus tercetak jelas di wajahnya.

If I Was Yours [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang