Chapter 24 : Dia Harus Selamat

2.8K 219 21
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
❤❤❤

Serigala lemas itu berubah wujud menjadi manusia. Dan betapa terkejutnya Win melihat serigala itu ternyata adalah Gulf.  Orang yang dia benci saat ini. Orang yang memenuhi kepalanya sejak tadi.

Gulf sekarat dengan luka di sekujur tubuhnya. Win dengan cepat merubah wujudnya menjadi manusia lalu menggoyang-goyangkan tubuh Gulf yang terkapar lemah di tanah.

"Gulf....  Gulf..   Hey Gulf.... Kau baik-baik saja?  Gulf?  Bangunlah.. Gulf.. "

Win menepuk-nepuk pipi Gulf yang sudah berdarah-darah. 

Win menjadi panik karena Gulf tidak merespon Win.  Gulf pingsan.

Dan sialnya lagi hujan turun dari langit gelap malam itu.  Win semakin panik.  Gang itu sangat gelap dan menyeramkan.  Tidak ada  orang yang melintas,  sehingga Win tidak bisa mencari pertolongan dari orang lain. Karena sudah tidak ada jalan lain.  Win dengan terpaksa mengangkat tu uh Gulf yang sudah pingsan itu,  lalu ia gendong di atas punggungnya. 

Win berjalan dengan susah,  karena tubuh Gulf lumayan berat.  Belum lagi cahaya disana sangat minim,  ditambah derasnya hujan yang membasahi tubuh mereka.  Win tidak lupa dengan tasnya yang ia gendong di depan dadanya, lalu Gulf di atas punggungnya.  Sungguh beban yang berat. 

Namun karena Win tidak tega melihat kondisi Gulf yang sudah sekarat.  Win tidak mungkin pergi begitu saja.  Walaupun Gulf adalah orang yang dia benci,  tapi rasa kemanusiaan Win masih ada.  Dia tidak akan membiarkan Gulf mati begitu saja.  Apalagi Gulf adalah mate dari mantan kekasihnya.  Win tidak sejahat itu mendoakan orang yang dia benci agar mati. 

Win berjalan tergopong-gopong menuju jalan Raya.  Dia mencoba mencari taxi yang lewat.  Cukup lama Win harus menunggu,  sampai akhirnya ada satu taxi yang lewat.  Dan langsung Win menghentikannya.  Win bersyukur akhirnya ada taxi yang lewat sehingga Win bisa dengan cepat membawa Gulf pulang dan mengobatinya.

Ah ya pulang,  kenapa Win berpikir harus pulang?  Harusnya dia pergi ke rumah sakit bukan?

Win akhirnya menyuruh supir taxi untuk balik arah.  Lalu mereka menuju rumah sakit terdekat , karena keadaan Gulf sangat parah. 

Gulf yang pingsan Win tidurkan di pahanya.  Win tidak tega melihat keadaan Gulf yang berlumuran dengan darah.  Tangan Win menutup salah satu luka di perut Gulf yang mengeluarkan banyak darah.  Sedangkan tangan satu Win memegang tangan kanan Gulf yang terasa sangat dingin. 

Serigala memang memiliki suhu tubuh yang panas.  Tapi saat ini Gulf sudah seperti bukan serigala.  Suhu tubuhnya benar-benar dingin.  Sehingga Win berusaha menyalurkan hangat tubuhnya ke tubuh Gulf dengan menggenggam tangan kanan Gulf erat.

"Bertahanlah Gulf,  bertahanlah.  Kau tidak boleh mati.  Kau dan anakmu harus selamat.  Bertahanlah... " ucap Win berusaha menguatkan Gulf.

"Pak, tolong cepat!  Dia akan mati kalau tidak cepat sampai rumah sakit!  "

Perintah Win panik pada supir taxi.

"Iya pak,  ini saya sudah sangat ngebut. " jawab si supir taxi.

Win menggertakkan giginya.  Tubuhnya ikut bergetar.  Win panik,  dia takut jika dirinya tidak bisa menyelamatkan Gulf.

"Kumohon Tuhan,  selamatkan Gulf.  Kumohon. " pinta Win dalam hati.

Setelah 15 menitan,  akhirnya mereka sampai di rumah sakit terdekat yang ada di pusat kota Bangkok. 

Win segera turun membopong Gulf dengan dibantu oleh supir taxi tadi.  Lalu Win berlari ke arah IGD sambil menggendong tubuh Gulf. Win masuk ke IGD dengan panik mencari pertolongan dokter.

If I Was Yours [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang