Chapter 58 : Apa Yang Terjadi?

2.2K 186 25
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

"Kak New? " ucap Win kaget.

"Hay Win? " sapa seseorang dari belakang New yang sibuk menggangdeng dua bocah laki-laki beserta seorang anak lagi yang berjalan di depan Tay.

"Kak Tay? Kalian ngapain disini?  Kok gak bilang-bilang?  Mereka siapa? "

"Kan udah aku bilang, ini surprise.  Sengaja kami gak ngabarin kamu. Syukurnya kamu pernah ngasih tau alamat rumahmu disini. Jadi aku dan Tay bisa langsung kesini. Oh ya mereka ini anak-anakku.  Ini Pluem,  dia anak pertama kami. Dan dua ini si kembar,  Frank dan Nanon.  Ayo kalian salaman sama paman Win. "

"Hallo Om, kenalin aku Pluem."

"H-haii,,, taya plank" ucap Frank malu-malu dengan  suara cadelnya.

Sedangkan nanon malah diam menatap wajah Win. Lalu bersembunyi di balik kaki jenjang ayahnya.

"Nanon,  kok sembunyi?  Sini sayang kenalan sama paman Win. " ucap New sambil menarik anaknya.

"H-halo om... Wi.. N.."

"Hay Nanon,  Frank dan juga Pluem.  Kenalin aku Om Win.  Kalian lucu-lucu sekali. "

"Makasi om,  om juga cantik. " ucap Frank malu.

Semuanya lalu tertawa melihat kelucuan Frank, sedangkan Nanon masih asik menatap wajah Win tanpa berucap sepatah katapun.

"Btw,  kenapa kau memakai selimut keluar rumah? " tanya New.

"Ah ini,,  haha. Hujannya terlalu deras,  aku sangat kedinginan tadi. Aku akan berganti pakaian dulu.  Btw ayo masuk kak,  disini dingin.  "

"Tay,  bawa tasnya ya. Anak-anak sini sama Bunda ikut masuk. "

"Siap Bunda. "  ucap ketiga anaknya serempak.

Sedangkan Tay berdecak kesal,  dia selalu tunduk dengan ucapan suaminya yang gembul itu.

Mereka pun masuk ke dalam rumah.  Win berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaian sedangkan New berjalan di belakamhnya bersama tiga anaknya.
.
.
.

"Win?  Kenapa rumahmu berantakan sekali? Apa yang terjadi?" tanya New saat Win kembali dari kamarnya dengan tubuh yang sudah memakai pakaian.

New kaget karena melihat isi rumah Win yang hancur.

Banyak pecahan guci di lantai,  susunan meja dan kursi juga berantakan.  Ruang tamu Win sudah seperti kapal pecah. Membuat ketiga anak New memegang erat baju Bundanya karena takut melihat sekitar ruangan itu.

"Eh.. Itu.. "

"Kenapa berantakan sekali disini?  Apa yang terjadi Win? " tanya Tay yang baru saja masuk ke dalam rumah Win dengan menenteng 2 tas dan menggendong satu ransel di punggungnya. 

"Maafkan aku,  aku tidak sempat membereskan semua ini.  Ini terjadi terlalu tiba-tiba dan aku... Aku... Hiks.. Aku.. " Win tak dapat menyelesaikan kalimatnya.

Dia tiba-tiba menangis, yang mana membuat New langsung memeluk tubuh Win.

"Hey,  tenanglah.  Ada kami disini.  Jangan menangis oke?  Kami ada disini untukmu. Tenanglah Win. "

If I Was Yours [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang