Chapter 18 : Sisi Lain

3.4K 281 139
                                    

❤❤❤

"Cepatlah! Aku tidak ingin lama-lama di sarang bajingan ini." teriak Bright memanggil Win.

Bright sungguh tidak tahan harus bertatapan dengan lelaki yang dia benci di hadapannya ini.

Joss tak kalah tajamnya menatap Bright.  Mereka masih berdiri diambang pintu dengan wajah yang penuh luka.  Mereka menunggu Win.

Joss  mengeram marah, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.  Win memilih untuk pergi bersama Bright.  Maka Joss membiarkan saja.  Dia tidak ingin memaksa keputusan Win. 

Win mengemas pakaiannya lalu keluar membawa koper hitamnya.

"Joss obati lukamu di dalam.  Sudah kusiapkan obatnya.  " ucap Win pada Joss.  Yang dibalas anggukan oleh Joss.

"Makasi Win, hati-hati ya. Jika kau kenapa-napa.  Cepat hubungi aku,  aku tidak percaya pada anjing hitam ini. "

Bright mengepal tangannya sudah bersiap untuk meninju Batang hidung Joss lagi.  Namun segera di tahan oleh Win.

"Cukup!  Ini handuk dan obat untukmu.  Bersihkan dan obati lukamu itu! " ucap Win pada Bright yang melemparkan handuk dan salep pada Bright.

Bright menerima lemparan handuk dari Win.  Dia sedikit tersenyum,  ternyata Win masih peduli padanya.

"Joss makasi ya sudah mau membantuku dan memberi tumpangan padaku.  Jika tidak ada kamu, entah bagaimana nasibku diluar sana.  Aku janji akan membalas semua kebaikanmu. Akan kubayar biaya sewa selama menginap disini. Aku pergi ya,  jaga dirimu baik-baik. Maaf sudah merepotkanmu. Dan maaf juga karena telah membuat keributan disini. " ucap Win yang tersenyum pada Joss namun sedikit melirik ke arah Bright.  Menandakan Win sedang menyindir orang di sampingnya yang sudah membuat keributan tadi.

"Tidak apa-apa Win. Sudah kubilang aku ikhlas membantumu. Aku tidak akan menerima bayaran apapun darimu. Jaga dirimu Win,  jika ada sesuatu yang terjadi padamu.  Cepat bilang padaku.  Aku selalu ada untukmu. " ucap Joss dengan manis. 

Joss tersenyum ke arah Win, lalu mengelus pipi Win lembut.

Bright sedari tadi sudah mengeram kesal melihat percakapan dua orang di depannya ini. Apalagi sekarang Joss mengelus pipi Win dengan mesra.  Tentu saja itu membuat Bright sangat marah.  Ditepisnya tangan Joss dengan kasar.

Lalu Bright menarik tangan Win dengan kasar. Bahkan Win belum sempat membalas ucapan Joss. 

"Sudah cukup basa basinya! Ayo Win kita pergi sekarang! Bisa-bisa aku muntah disini melihat bajingan ini! " ucap Bright penuh emosi.

Bright menarik tangan Win dengan sangat kuat.  Membuat Win sedikit berlari mengikuti langkah Bright.

Win hanya bisa membalas Joss dengan tersenyum lalu berjalan mengikuti bright. Dengan tangan satunya yang menarik koper hitam besarnya.

"Bright sakit! Lepasin!"  rintih Win.

"Diam!  Cepat jalannya!  Kau sangat lambat Win! " bentak Bright sambil terus menarik tangan Win.

Sesampainya di mobil, Bright membuka pintu depan dan menyuruh Win masuk.

"Masuk! " bentaj Bright.

Win mendengus kesal, matanya melotot menatap Bright.  Bright tidak mempedulikan tatapn Win.

Dengan kesal Win masuk ke dalam mobil. Lalu Bright membanting pintu keras. Dia kemudian memasukkan koper Win ke dalam jok belakang.

Bright kemudian masuk ke dalam mobil dengan wajah yang marah.  Dilihatnya Win yang menghadap ke jendela luar. Win tidak mau melihat wajah Bright. Dia masih marah pada Bright, marah karena sudah membuat keributan di apartemen Joss. Marah karena Bright kasar padanya dan Win sangat marah pada Bright karena Bright menghina Win. Bright dengan gampangnya mengatakan dirinya Jalang. Hanya karena dia menginap di apart Joss.  Bright sudah dikuasai amarah,  bahkan Win dibilang selingkuh. Padahal Win dan Joss tidak ada apa-apa.  Murni hanya teman yang  menolong.

If I Was Yours [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang