Happy Reading 💕
.
.
.
Ada yang nungguin gak nih?
.
.
.
❤❤❤Win berjalan dengan langkah sangat cepat menuju kamarnya. Dirinya sangat kesal melihat dua orang ini ada di dekatnya.
Siapa lagi kalau bukan Bright dan Gulf. Lagian kenapasih ada Gulf disini. Saat hati Win sudah mulai membaik, Win bahkan ingin menikmati waktu berdua dengan Bright. Walaupun Win tau, bahwa dia sudah tidak memiliki hak lagi untuk berada di samping Bright. Tapi perlakuan Bright tadi padanya saat di mobil. Membuat Win luluh kembali, dia ingin egois saat ini.
Jujur saja Win memang membenci Bright karena malam itu. Namun jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Wim merindukan Bright, merindukan alpha yang sudah setahunan menjadi kekasihnya. Tentu Win masih mencintai Bright, sangat. Tapi Win sadar diri, bahwa dia sudah tidak punya hak untuk bersamanya lagi. Karena takdir Bright telah datang.
Namun Win ingin egois kali ini saja. Dia ingin menikmati waktu berdua saja dengan Bright. Terlepas dari kejadian semalam, entahlah Win seketika bisa luluh hanya dengan lumayan manja dari sang alpha. Win merutuki dirinya sendiri yang mudah sekali terlena pada cumbuan Bright. Setidaknya Win ingin melakukan kegiatan romantis dengan Bright sekali saja. Sebelum mereka akan benar-benar berpisah.
Tapi khayalan Win hancur ketika melihat lelaki tampan yang tak lain adalah Gulf menunggu di dalam rumah mereka. Win sangat kesal, apalagi ketika mendengar bahwa Bright memberikan kunci apartemen mereka pada Gulf semudah itu.
Itu semakin membuat Win meledak. Dia tidak bisa lagi menahan emosi dan cemburu nya. Makanya Win lebih memilih untuk pergi meninggalkan mereka.Win berjalan dengan cepat menuju kamarnya. Wajah Win kelihatan merah padam, tangannya mengepal kuat. Jika dibayangkan, Win seperti banteng yang akan mengamuk dengan asap yang keluar dari dua telinganya.
Bright menyadari kekasihnya tengah cemburu. Dia berniat menyusul Win, namun di cegat oleh Gulf.
"Bright, biarkan saja Win. Mungkin dia butuh waktu sendiri. Lebih baik kau makan dulu. Aku sudah memasakkan makanan yang sangat enak. Aku jamin kamu pasti menyukainya. "
Ucap Gulf sambil memegang lengan Bright. Namun Bright menepis tangan Gulf.
"Lepasin Gulf! Sekarang bukan waktunya memikirkan makanan. Aku harus menenangkan Win. "
"Tapi...."
Bright berlalu meninggalkan Gulf yang belum menyelesaikan kalimatnya. Bright menyusulnya Win ke kamar mereka.
.
.
.
Win mengemas pakaiannya dengan raut wajah kesal. Hatinya begitu kacau, rasanya dia ingin mati, namun juga ingin mencabik-cabik dua orang di luar sana.
Win mengambil pakaiannya dan mengemasnya dengan acak ke dalam kopernya yang sudah terbuka di atas kasur.
Saat Win menghempaskan pakaiannya ke atas koper. Ada sehelai kain kecil jatuh ke lantai. Win mengambil kain itu. Ternyata itu adalah sapu tangan yang pernah ia temukan di pesta pernikahan Pluem. Saat dia tak sengaja di tabrak oleh lelaki misterius yang menumpahkan minuman padanya.
Win mengambil sapu tangan berwarna biru muda itu. Entah kenapa saat Win meremasnya di tangan. Ada rasa hangat yang mengalir ke tubuhnya, ajaib sekali
Win baru sadar kalau sapu tangan ini memiliki kekuatan magic untuk menenangkan hatinya. Win tersenyum memandang sapu tangan yang masih ada di genggamannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Was Yours [COMPLETED ✅]
Fanfiction[ Sudah Diterbitkan] [COMPLETED ✅] [REPUBLISH ❗] BrightWin x MewGulf BrightGulf x MewWin Cinta dan Takdir, yang mana harus mereka pilih? Bright, Win, Mew dan Gulf terjebak diantara pilihan yang membuat hidup mereka menjadi rumit. Mate dan Cint...