Chapter 06 : Meeting [Revisi✅]

4.9K 399 41
                                    

Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

Bright adalah seorang CEO dari Hebe Entertainment. Sebuah agensi model terkenal di Thailand. Tempat model-model terkenal seperti Joss Way-ar, Thanaerng Kanyawee, Davika Hoorne, Kaownah Kittipat bernaung.

Hebe beroperasi sebagai agensi bakat, pengelola acara model, dan perusahaan produksi model. Hebe juga telah mengirim beberapa modelnya ke acara survival The Next Boy/Girl Band Thailand sebagai perwakilan.

Model-model itu diberi kesempatan untuk masuk ke industri musik Thailand dan mungkin debut sebagai idola Thailand selain menjadi model fashion.

Sebagai seorang CEO, Bright bukanlah pimpinan yang pelit. Bright menggaji tinggi karyawannya. Bright juga mengijinkan karyawannya membawa binatang peliharaan mereka ke kantor.

Tapi dilain sisi, dia juga seorang yang menjunjung tinggi kesempurnaan. Bright orang yang dingin, bermulut tajam dan suka berimprovisasi. Kadang sifat itulah yang membuat karyawannya kewalahan.
.
.
.
.
.
Pagi itu, Bright sampai di kantornya sedikit terlambat. Bukan sedikit, tapi sangat terlambat. Dia mendapati Mike, sekretarisnya sedang sibuk di meja kerja dengan segudang berkas yang menumpuk. Mike mengernyit mendapati bosnya masih ingat untuk datang ke kantor. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10.10 yang artinya Bright sudah terlambat 1 jam 10 menit. Mike hanya bisa menggeleng dan menghela nafas pasrah. Sedangkan Bright hanya memperlihatkan cengiran kuda seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hehe..." hanya itu yang dapat diucapnya sang CEO dan Mike memutar bola matanya malas dengan tingkah laku bosnya yang tak pernah bisa dibenahi.
.
.
.
.
.
Mike adalah orang kepercayaan Bright. Mereka sudah saling mengenal sejak di bangku sekolah dasar. Tepatnya ketika mereka masih berusia 7 tahun. Sejak lulus kuliah. Mike memutuskan untuk bekerja di perusahaan milik sahabatnya. Dan dia ditarik oleh Bright menjadi sekretarisnya. Tugas Mike di Hebe tidak hanya sebagai seorang sekretaris saja. Melainkan tugasnya jauh lebih berat dari itu.

Dia bisa dibilang sebagai CEO bayangan, atau CEO cadangan, atau orang sering mengatakan dia sebagai CEO ke dua yang selalu berada di belakang, samping dan sekitar Bright. Karena hampir semua tugas CEO dikerjakan oleh Mike. Bright hanya memantau saja dan menandatangani setiap proposal yang memerlukan persetujuan darinya.

Mike sangat lelah, tentu saja. Dia yang bekerja layaknya CEO namun gajinya tetap sebagai sekretaris. Miris memang. Namun dia tetap bertahan. Selain karena posisi yang menjanjikan. Dia juga tidak tega dengan sahabatnya. Jadilah Mike tetap bertahan menjadi sekretaris di perusahaan itu.

"Hei bro..." Sapa Bright basa basi. Dan tentunya Mike hanya meliriknya dengan malas lalu kembali dengan berkas-berkas membosankan di mejanya.

"Astaga... Kau harusnya menyapaku balik. Aku bosmu kalau kau lupa." Bright menepuk pundak Mike hingga pria dengan jenggot tipis di dagunya itu mendongak.

"Ya bos, selamat pagi. Saya kira anda tidak ingat memiliki pekerjaan disini." sarkasnya. Bright hanya terkekeh.

"Astaga Mike. Jangan kaku begitu. Nanti cepat tua tau rasa. Matemu akan menolakmu mentah-mentah jika mendapati takdirnya sangat tua dan keriput." Bright terkekeh renyah.

Mike hanya mendengus. "Terserah. Aku begini juga karena anda Tuan CEO!" Mike sengaja menekankan kalimat Tuan CEO disana. Agar Bright merasa sedikit tersindir dengan ucapannya.

Bright justru tersenyum lebar. Lalu merebahkan tubuhnya ke sofa yang begitu empuk. Dia menyandarkan punggungnya yang terbalut jas hitam pekat ke sandaran sofa. Bright nampak begitu ceria pagi ini. Auranya terpancar jelas. Nampak seperti ada ribuan bunga sakura mengelilingi tubuhnya. Lalu dengan santainya, Bright bersiul. Bersenandung lembut layaknya burung kenari yang tengah bersiul merdu.

If I Was Yours [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang