Terimakasih masih tetap Setia membaca FF ini 😘💕
Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤Win mengerjapkan matanya, saat sinar Mentari pagi menelusuk masuk ke sela-sela matanya.
"Nnghh"
Win menggeliat sedikit, tubuhnya terasa lengket. Namun matanya belum rela untuk dibuka. Tubuhnya terlalu lelah. Win merasa sangat nyaman pada posisi ini.
Win merasakan rasa hangat, tempat dia bersandar jugabterasa empuk. Win tersenyum dengan mata masih terpejam. Dia rasanya tidak mau bangun, dan terus tidur dengab posisi ini yang terasa hangat dan nyaman.
Namun ada yang aneh, kenapa bentuk bantalnya tidak seperti biasa. Kenapa ada lekukan dan terasa licin. Win mulai curiga, dia meremas-remas sesuatu dimana tangannya menempel.
Dan Win merasa yang dia remas bukanlah bantal. Lalu kini ada sesuatu yang bergerak di pinggangnya. Kenapa Win merasa tubuhnya bergesekan dengan benda yang licin namun hangat. Tidak, Win merasa ini sangat aneh.
Dengan terpaksa Win membuka matanya.
"BRIGHT!!! "win berteriak kaget, saat dilihatnya seseorang yang berada di dekatnya adalah Bright.
Bright tidak hanya dekat, namun sangat dekat. Bahkan tubuh mereka masih menempel di atas sofa yang mana tubuh mereka ditutupi oleh kain putih yang tipis.
"Morning sayang. "
Ucap Bright dengan senyuman manisnya. Menyapa sang submission yang berada di pelukannya.
"Apa yang terjadi? Sial! Kenapa kau disini denganku? " ucap Win panik.
Win berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Bright. Namun gagal, karena Bright semakin kuat memeluknya.
"Hey, tenang Win tenang."
"Tenang? Bagaimana bisa aku tenang? Kau ada disini denganku dengan posisi yang... Ah sudah lupakan. Katakan apa yang kau lakukan padaku? Kenapa aku disini dengan keadaan seperti ini denganmu?"
Bukannya menjawab. Bright malah semakin mengeratkan pelukannya pada Win, membuat wajah mereka semakin dekat. Bahkan kini hidung mereka mulai bergesekan.
"B-bright.. L-lep-asskan aku! "
"Ssshhh! Jangan berisik Win. Nanti kita ketahuan. Kau tau? Aku sangat senang bisa bertemu denganmu lagi Win. Aku sangat merindukanmu. Rasanya aku mau mati saat kau meninggalkanku."
Brigth berkata begitu tulus, ada kesedihan di setiap kata yang terucap dari bibirnya.
Namun hal itu tidak dipedulikan Win. Win masih berusaha untuk melepaskan dirinya dari pelukan erat Bright."Win, katakan padaku. Kau merindukanku kan? Sama seperti aku yang merindukanmu. "
Ucap Bright dengan nada memaksa. Bibirnya kini semakin dekat dengan bibir Win.
"L-lepas Bri-ghtt! "
"Sshhh,,, diam sayang. Kau tidak akan kulepaskan lagi. Aku sudah tersiksa karena kehilanganmu bertahun-tahun. Sekarang kau tidak bisa kemana lagi sayang. "
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Was Yours [COMPLETED ✅]
Fiksi Penggemar[ Sudah Diterbitkan] [COMPLETED ✅] [REPUBLISH ❗] BrightWin x MewGulf BrightGulf x MewWin Cinta dan Takdir, yang mana harus mereka pilih? Bright, Win, Mew dan Gulf terjebak diantara pilihan yang membuat hidup mereka menjadi rumit. Mate dan Cint...