❤❤❤
Disinilah Win, terduduk diatas ayunan yang berada di tengah taman bermain anak-anak.
Setelah dia memutuskan pergi dari apartemennya, meninggalkan Gulf sendiri. Win pergi membawa koper hitam besar. Dia berjalan jauh tanpa ada niat membawa mobilnya. Win tidak tau harus kemana. Dia hanya mengikuti kemana arah kakinya melangkah. Dengan perasaan kalut, sedih, emosi kecewa. Win pergi meninggalkan kekasihnya, meninggalkan lelaki yang begitu dia cintai.
Win memilih untuk pergi, dia tidak mau menggangg hidup Bright lagi. Dia ingin Bright bahagia dengan matenya, walaupun Win tau. Ini akan susah untuknya tetap tegar menerima kenyataan.Win terus melangkah, tanpa sadar dia melangkah begitu jauh dan Mentari sudah tenggelam di barat. Win tidak sadar bahwa malam telah menyambutnya, bersamaan dengan hatinya yang terasa begitu gelap.
Win melihat ke sekitar, dia kini berada di lingkungan dengan apartemen nya dulu. Dimana saat dia masih tinggal dengan Khao dan New. Win melihat taman bermain yang ada di depannya. Dengan langkah kaki yang sudah lemas. Win berjalan lalu duduk di sebuah ayunan.
Dia merenung sejenak, tidak tau apa yang harua dia lakukan sekarang, kemana dia harua pergi. Semuanya terasa buntu.
Namun tiba-tiba dia teringat sang kakak.Win membuka ponselnya lalu menekan tombol pada ponselnya. Dia menelfon Mix, kakaknya.
"Halo Mix" ucap Win di telfon yang menempel pada telinganya.
"Halo adikku yang paling manis. Akhirnya kau menelfon juga. Kenapa? Apa kau diacuhkan oleh pacarmu? Sampai-sampai baru ingat dengan keluargamu. Haha"
"Ishh, apasih Mix. Aku baru saja menelfonmu tapi kau sudha mengoceh seperti ibu saja. " kesal Win
"Haha maafkan aku adikku. Aku terlalu bahagia mendapat telfon darimu. Biasanya kau selalu sibuk dengan pekerjaan dan jiga sibuk dengan kekasihmu. Sampai-sampai kami disini harus bersabar menunggu telfon darimu yang palingan tiga bulan sekali abru menelfon. "
"Maafkan aku, aku sangat sibuk. Bagaimana kabarmu disana? Bagaimana kabar ayah juga ibu? Semuanya sehatkan?"
"Tentu Win, semuanya sehat. Kapan kau akan kesini? Mia selalu menangis ingin bertemu denganmu. "
"Mia pasti sangat imut. Aku ingin sekali kesana. Tapi aku terlalu sibuk disini. "
"Ah kau selalu berkata begitu. Cepatlah ke London. Kami semua sangat merindukanmu Win, terutama Ibu dan Ayah. Sudah berapa tahun kau tidak pernah kesini lagi. "
"Maaf Mix. "
"Yasudah tidak apa, aku mengerti. Lalu kenapa kau menelfon pagi-pagi begini? Eh disana malam ya? Kenapa kau menelfon malam-malam begini? Apa ada sesuatu? "
"Tidak, aku hanya merindukan kalian. " terdengar suara isakan dari suara Win.
Mix mendengar adiknya menangis. Dia pun mulai gelisah.
"Hey Win, kenapa? Kenapa kau menangis? Apa ada masalah? Kau bertengkar dengan Bright? Sini biar aku urus kekasihmu itu. Seenaknya saja menyakiti adikku yang paling manis ini. "
"Tidak kak tidak. Aku baik-baik saja. Hiks.... Aku hanya merindukan kalian. Aku sangat rindu... Hiks.. " Win tidak bisa menahan tangisnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Was Yours [COMPLETED ✅]
Fanfic[ Sudah Diterbitkan] [COMPLETED ✅] [REPUBLISH ❗] BrightWin x MewGulf BrightGulf x MewWin Cinta dan Takdir, yang mana harus mereka pilih? Bright, Win, Mew dan Gulf terjebak diantara pilihan yang membuat hidup mereka menjadi rumit. Mate dan Cint...