Chapter 47 : Sakit

2.7K 207 24
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

Dini hari sekitar pukul 4 pagi.  Win yang masih nyenyak tertidur di pelukan Mew.  Dengan keadaan masih naked, dan hanya ditutupi oleh selimut tebal berwarna putih.
Tiba-tiba Win merasakan rasa sakit pada tubuhnya. 

"Nghh" Win melenguh dalam pelukan Mew. 

Dahinya mengkerut,  keringan mulai bercucuran dari dahinya. 

Win merasakan panas pada tubuhnya, dan rasa nyeri yang menjalar di seluruh tubuhnya.

Dengan terpaksa Win harus membuka matanya.  Win meringis kesakitan,  namun suaranya dia tahan agar Mew tidak terbangun dari tidurnya. 

Perlahan Win melepas pelukan Mew pada tubuhnya.  Dan hal itu membuat Mew melenguh sedikit, karena tidurnya terganggu.

Win terdiam sebentar agar Mew tidak mendengar suara dari gerakan tubuhnya. Syukurnya Mew tidak terbangun,  dan malah membalik tubuhnya ke samping membelakangi Win.  Kemudian Mew tertidur kembali. 

Win yang melihatnya bersyukur.  Dia tidak ingin Mew terbangun karenanya.  Kasihan Mew terlihat lelah,  walaupun dirinya juga sma lelahnya. 

Win dengan perlahan bangun dari kasurnya, lalu berjalan tertatih sambil memegangi kepalanya yang pusing menuju kamar mandi. 

Win ingin membuka pintu kamar mandi lalu melangkah ke wastafel.  Dirinya menatap ke cermin, sambil terus memegangi kepalanya. 

Matanya buram, dia tidak dapat melihat dengan jelas bayangannya di depan cermin. 

Win memukul-mukul kepalanya yang terasa sakit,  berusaha untuk bisa fokus menatap ke depan.  Namun rasa sakit itu malah semakin menjadi-jadi. 

Win menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menepuknya lagi.  Namun sama saja,  penglihatannya masih buram.

Win meringis menahan rasa sakit yang menyerang tubuhnya.  Rasa sakit yang selalu datang belakangan ini.  Entah kenapa Win juga tidak tau penyebabnya.  Dirinya sudah periksa ke dokter,  tapi dokter mengatakan tubuhnya baik-baik saja.

Tapi tidak dengan Win.  Win yang merasakan sendiri rasa sakitnya.  Dan sekarang sakit itu datang lagi.  Rasa nyeri terasa di bagian kaki dan tangannya.  Sedangkan bagian dadanya terasa seperti tertusuk benda tajam.  Sangat sakit.  Kepalanya seperti tertusuk-tusuk jarum.  Belum lagi penglihatannya buram,  ditambah dengan rasa pusing yang luar biasa. 

Win tidak bisa menahan sakitnya,  kakinya tidak mampu berdiri.  Win terjatuh ke lantai sambil memegang kepalanya.  Air mata tak bisa bisa ia tahan lagi. Win menangis karena rasa sakit yang twramat sangat. 

Win mulai merasakan tubuhnya panas,  lebih panas dari biasanya.  Rasanya sangat gerah.  Seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat yang bercucuran seperti air yang mengalir deras di seluruh permukaan tubuhnya. 

"Sial!  S-sa-k-kittt,,, aarggkkk,,, s-s-aki-itt"

Win terus meringis kesakitan. Kepalanya semakin terasa menusuk.  Rasanya Win mau mati, saking sakitnya.

Tiba-tiba ada sinar aneh yang keluar dari bagian tubuhnya.  Win berusaha mencari sumber cahaya itu dengan penglihatan yang buram. Win menoleh ke bagian tangan kanannya. 

"A-apa i-ini? "

Win terkejut melihat ada sinar berwarna biru kerlap kerlip keluar dari tato kecil di lengan kanannya.  Tato bulan berukuran sekitar 3 cm pada lengan kanannya. 

Tato itu sudah ada sejak Win kecil,  dirinya tidak tau kapan tato itu dibuat.  Bahkan saat dia bertanya pada orang tuanya.  max dan Tul tidak pernah memberi jawaban serius.  Mereka bilang itu adalah luka bakar,  makanya dibuat tato.  Dan Win percaya saja pada mereka. 

If I Was Yours [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang