Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤Mewn dan Win berjalan menuju pintu rumah. Win melangkah sedikit ragu, karena tadi dirinya terlalu emosi. Sehingga membuatnya lari tanpa memikirkan hal yang lain.
Tentang bagaimana perasaan orang tuanya, karena dia terlanjur melontarkan kata yang menyakiti mereka. Kata benci yang tanpa sadar Win ucapkan. Win sedikit ragu, tangannya bergetar. Bibirnya dia gigit garena gugup akan melihat orang di rumah.
Tapi syukurnya ada Mew yang mendapinginya. Mew perlahan mendekati Win, tangannya memegang tangan Win yang gemetar.
"Hey, tenanglah Win. Semua akan baik-baik saja. Oke? " ucap Mew menenangkan.
"Hm... " Win mengangguk.
"Yasudah, ayo masuk. Mereka pasti sudah menunggumu. " mew berucao sembari tersenyum hangat.
Membuat hati Win menjadi sedikit lega, dan dia siap untuk bertemu dengan keluarganya.
Win mengangguk. Mereka perlahan membuka pintu dan berjalan masuk ke dalam rumah dengan interior elegan khas eropa.
"Win... " ucap Max pertama kali saat dia melihat Win akhirnya datang.
"Anakku. " kini Tul yang berucap.
Tul langsung berlari ke arah Win, dirinya memeluk tubuh anaknya erat.
"Syukurlah kalian kembali sayang, ibu sayang khawatir padamu. " ucap Tul.
Win membalas pelukan ibunya hangat. Dirinya kini menangis di pelukan sang ibu.
"Win... Kami sangat menyayangimu." ucap Max yang kini mengelus rambut anaknya.Win melepas pelukannya dengan sang ibu, lalu memandang kedua wajah orang tuanya.
"Ayah, ibu, maafkan aku. Aku terlalu emosi, pikiranku terlalu kalut. Aku tidak membenci kalian. Tidak dan tidak akan pernah. Kalian adalah orang tuaku. Sampai kapanpun kalian adalah orang tuaku. Aku harunya bersyukur dan berterimakasih pada kalian. Karena kalian sudah mau merawatku sampai sekarang. Aku sangat menyayangi kalian. "
Win langsung memeluk kedua tubuh orang tuanya. Dan kini mereka berpelukan seperti di teletubbies.
Ketiganya menangis, sambil berpelukan. Tapi mereka lupa, ada satu anak lagi yang tidak mengerti dengan drama di depannya ini.
"Ekhem! Apa kalian lupa sesuatu? " ucap Mix yang membuat acara pelukan tiga orang di depannya terganggu.
Mereka bertiga lalu melepas pelukan. Dan baru tersadar kalau ada satu orang yang tertinggal. Mix, iya Mix.
"Kau juga kak, aku juga menyayangimu. Sangat, walaupun.. " ucapan Win terjeda.
Mix menaikkan alisnya, meminta kelanjutan dari kaliamt Win.
"Walaupun apa Win? " tanya Mix.
"Walaupun kau bukan kakak kandungku. " ucap Win melemah, dia lalu menunduk tidak berani memandang wajah siapapun yang ada di ruangan itu.
Sontak Mix, Earth, Max dan Tul terkejut mendengar perkataan Win.
"Win! " teriak Max dan Tul bersamaan. Mereka tidak ingin membahas ini lagi sekarang. Mereka bersyukur Win sudah kembali dan tidak ingin membahas hal ini lagi karena sudah cukup membuat kacau untuk malam ini.
"Apa maksudmu Win? " tanya Mix.
"Itu... " Win ragu menjawabnya.
"Win... Jangan nak. " ucap Tul melarang Win.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Was Yours [COMPLETED ✅]
Fanfic[ Sudah Diterbitkan] [COMPLETED ✅] [REPUBLISH ❗] BrightWin x MewGulf BrightGulf x MewWin Cinta dan Takdir, yang mana harus mereka pilih? Bright, Win, Mew dan Gulf terjebak diantara pilihan yang membuat hidup mereka menjadi rumit. Mate dan Cint...