Chapter 64 : Jelaskan Padaku!

3.7K 247 67
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

Win berjalan menyusuri lorong dengan tembok putih dan aroma obat yang mengiringi langkahnya.

Dia sudah menunggu hampir 4 jam lamanya di ruang tunggu. Dan akhirnya penantiannya berakhir saat salah satu perawat memanggil namanya dan mengantarkan Win masuk ke salah satu ruangan tempat dia menemukan jawaban dari apa yang dia tunggu sejak tadi.

Iya, Win berada di rumah sakit. Sejak pagi tadi iya berangkat ke rumah sakit sendiri tanpa ditemani siapapun. Nekat memang, namun dia tidak punya waktu banyak untuk melakukan hal ini.

Win berjalan menuju suatu ruangan di ujung lorong yang sudah ditunggu oleh seorang dokter.

"Permisi, dok? "

Ucap Win sopan, sambil berjalan perlahan masuk ke dalam ruangan yang penuh dengan peralatan medis.

"Ah, Tuan Win. Silahkan duduk. "

Ucap sang Dokter dengan sopan.

"Jadi hasilnya gimana dok? " tanya Win antusias.

"Ini Tuan. Hasilnya ada di dalam sini, tuan bisa melihatnya sendiri. " kata dokter itu sopan sambil memberikan map coklat yang berisi logo rumah sakit itu.

Win menerima map coklat itu dari tangan dokter.

"Terimakasih dok, maaf merepotkan anda. "

"Tidak apa-apa tuan. Ini sudah menjadi tugas saya. Silahkan di buka untuk melihat hasilnya. "

Win terlihat ragu untuk membukanya. Dia pun memilih pergi dari sana.

"Emmm.. Baik dok. Akan saya buka nanti. Tapi sekarang saya harus pergi. Terimakasih sudah membantu saya. "

"Sama-sama tuan Win. Jangan sungkan untuk meminta bantuan pada saya. Dan jangan lupa untuk menjaga kesehatan anda. Kandungan anda sangat rentan saat ini. "

"Baik dok, terimakasih. Saya permisi dulu. "

"Silahkan tuan. "

Win pun meninggalkan ruangan itu lalu berjalan menuju lift. Sebenarnya Win gelisah, dia tidak siap untuk membuka map coklat itu sekarang. Dia belum siap utnuk melihat hasilnya.

Dia sangat gelisah di dalam lift, bahkan keringatnya mulai bercucuran. Win akhirnya memutuskan untuk pergi ke toilet dulu untuk menyegarkan wajahnya, sebelum dia meninggalkan rumah sakit itu.

.
.
.

Win membasuh wajahnya yang penuh keringat dengan air. Dia sedang menyegarkan dirinya di dalam toilet rumah sakit.

"Win... " ucap seseorang dari belakang yang berhasil mengejutkan Win.

"BRIGHT?! " Kaget Win. Dilihatnya sosok Bright dari pangulan cermin sedang berdiri dengan kedua tangan masuk ke dalam sakunya.

"Kenapa kaget? " kata Bright santai.

Win membalikkan badannya menghadap ke Bright.

"Kenapa kau ada disini? "

"Kenapa? Memangnya aku tidak boleh ada di rumah sakit? "

"Bukan begitu. Tapi.. Ck. " Win tidak menyelesaikan kalimatnya.

Dia memilih untuk pergi dari sana, sebelum hal aneh terjadi padanya. Pada mereka berdua mungkin.

Win masih memiliki akal sehat, dia sangat mudah terpancing emosi dan bahkan bisa menjadi lemah jika sudah berhadapan dengan Bright.

If I Was Yours [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang