Chapter 17 : Jal*ng!

3.7K 279 216
                                    

WARNING ⚠⚠⚠
KONTEN SELANJUTNYA MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN 🔞⚠

HARAP BIJAK DALAM MEMBACA

Jika tidak kuat,  mohon di skip saja

.

.

.

Enjoy 💕
.
.
.

❤❤❤

Win terbangun dari tidurnya.  Dia sedikit pusing, karena semalaman susah tidur.  Dia masih saja memikirkan Bright. Bodoh memang.

Mungkin Bright sekarang sedang bermesraan dengan matenya.  Buktinya tidak Ada panggilan sama sekali dari Bright.  Bahkan pesan pun tak Ada. Mungkin benar Bright sedang menikmati waktu bersama matenya. 

Win tersenyum kecut. Dia berusaha untuk berhenti memikirkan Bright.  Win bangun lalu segera pergi mandi.  Dia harus bekerja hari ini.  Kemarin dia sudah ijin karena sakit,  sekarang dia tidka boleh ijin lagi.

Setelah mandi Win memakai pakaiannya yang ada di koper. Lalu keluar, bersiap untuk berangkat. Namun saat Win kelaur,  Joss sudah duduk di meja makan dengan menu sarapan yang sudah terhidang sempurna di meja.

Joss tersenyum kepada Win.

"Kau sudah bangun?  Baru saja aku ingin membangunkanmu. "

"Ah iya,  aku sudah bangun.  Aku akan berangkat kerja sekarang.  Terimakasih atas tumpangannya semalam. Nanti sore aku akan mengambil koperku kesini. Tapi sekarang boleh aku menitipkan dulu disini?  Aku merasa tidak enak jika membawa koper ke kantorku. "

"Ah tentu sama-sama Win.  Tapi aku lebih senang jika kau tinggal dulu disini untuk sementara waktu.  Kau tidak punya uang Kan?  Tinggallah disini dulu. Kau aman disini.  "

"Tidak Joss.  Kau terlalu baik padaku.  Cukup semalam saja aku tidur disini.  Aku tidak ingin merepotkanmu terlalu banyak. "

"Sudah kubilang tidak apa Win.  Tinggallah dulu disini.  Itu akan lebih hemat. Hm?  Setidaknya sampai kau menemukan tempat tinggal yang layak.  Bagaimana? "

"Terimakasih Joss.  Kau sangat baik.  Aku berhutang Budi padamu. "

"Haha sama-sama Win.  Jangan sungkan padaku.  Anggap aku temanmu hm?  Sudah berhenti bicara serius.  Ayo sarapan dulu.  Aku sudah membuat sandwich untukmu.  Isi perutmu agar bertenaga.  Jangan sampai kau pingsan di kantor.  Lihat wajahmu masih pucat.  Ayo makan. "

"Kau sangat repot Joss.  Terimakasih ya. "

"Iyaiya aku bosan mendengarnya Win.  Ayo cepat makan. "

Win mengangguk,  lalu berjalan menuju meja makan.  Win melahap sandwich yang dibuat oleh Joss.  Rasanya sangat enak,  bahkan berhasil membuat mood Win membaik. "

"Makasi ya Joss sarapannya.  Aku akan mencuci piring lalu segera berangkat. "

"Tidak usah.  Biar aku yang cuci.  Ngomong-ngomong kau naik apa ke kantor? "

"Hmm sepertinya aku naik Subway saja. "

"Aku antar saja bagaimana?  Aku tidak tega melihatmu berjalan kaki.  Biar aku antar dengan mobilku.  Kau tidak akan keluar uang kan.  Jadi lebih hemat. "

If I Was Yours [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang