Chapter 09 : Jangan Pergi 🔞 [REVISI✅]

7.9K 380 36
                                    

WARNING ⚠⚠⚠
Mengandung unsur 🔞
Jadi harap bijak dalam membaca 🙏
.
.
.
Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

Bright berjalan meninggalkan kondo Win dengan tampang kacaunya. Tangannya tak berhenti untuk mengacak-ngacak rambutnya. Bright bingung dengan sikap Win yang tiba-tiba berubah. 
.
.
.

Disisi lain, Win tidak kalah kacaunya dengan Bright. Win mengacak-ngacak rambutnya emosi. Dia bingung pada dirinya sendiri yang bisa terbuai dengan mudahnya dengan cumbuan Bright.

Namun pada akhirnya Win sadar. Saat Bright ingin mengklaim dirinya. Win dengan cepat mendorong tubuh Bright.

Bukannya Win menolak, tapi ada satu tembok yang menghalangi mreka. Tembok tinggi nan kokoh, yaitu sebuah status yang tidak mungkin Win gapai. Bright adalah seorang Alpha yang nantinya akan bertemu dengan matenya.

Sedangkan dirinya hanyalah seorang beta biasa. Dan juga, Win bukanlah mate yang ditakdirkan untuk Bright. Karena tidak ada hal aneh yang Win rasakan saat dekat dengan Bright. Tidak seperti yang Khao ceritakan saat bertemu matenya.

Win bisa saja dengan mudah menerima Bright dengan alasan suka. Jika saja dia terlahir sebagai seorang omega. Namun kenyataannya dia adalah seorang Beta.

Jika dia adalah omega, tak masalah jika dia bukan mate Bright. Setidaknya Win bisa menjanjikan seorang anak untuknya. Namun apalah daya, kenyataan memang selalu pahit.

Win memilih untuk tidak berhubungan lagi dengan Bright. Maka dari itu Win mengusir Bright dengan paksa. Sebelum dirinya jatuh lebih dalam pada sang alpha.

Win menangis sepanjang malam. Dia tidak bisa tidur karena memikirkan apa yang sudah dia lakukan pada Bright. Dia benci pada takdir, dia benci pada dirinya yang terlahir sebagai beta.

.

.

.

Esok harinya Win tetap bekerja dan menganggap semuanya baik-baik saja. Walaupun tubuhnya lemas karena begadang semalaman sambil menangis.

Sialnya pekerjaan Win tidak mendukungnya sama sekali. Begitu banyak tumpukan berkas yang harus dia kerjakan. Belum lagi dia disuruh lembur oleh bosnya. 
.
.
.
Ponsel Win tak henti-hentinya berdering sejak tadi. Dilihatnya pada layar ponsel ada nomor asing yang menelfonnya. Win mengabaikannya. Dia tau, nomor itu panggilan dari Bright.

Win sudah bertekad akan menghindar darinya. Bahkan Win sampai berpesan kepada satpam di kantornya, jika ada pria yang mencarinya. Bilang saja Win tidak bekerja. Jangan biarkan pria itu sampai masuk ke dalam kantor.

Namun sepertinya Bright tidak menyerah. Dia terus-terusan menelfon Win. bahkan sampai puluhan kali. Ratusan pesan masuk. Bright benar-benar sudah gila. Membuat Win semakin kalut. Akhirnya Win menonaktifkan ponselnya dan fokus bekerja.
.

.

.

Sebulan lamanya Win berusaha menghindari Bright. Win menonaktifkan ponsel agar Bright tidak terus-terusan menelfonnya. Berangkat ke kantor diam-diam. Bahkan Win tidak tidur di kondonya. Dia memilih menginap di Apartemen Phi Tay, kekasih New.
.
.
.
Sepertinya keadaan sudah aman. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Bright mencarinya. Win bisa bernafas lega dan kembali ke kondonya.

Win kembali menjalani hari-harinya yang melelahkan. Win juga kembali mengaktifkan ponselnya. Ada ratusan pesan dan panggilan masuk tak terjawab.

Malam itu ia kembali berkutat dengan berkas yang tak kujung usai. Win harus lembur sendiri di kantor yang sepi. Di tengah heningnya malam yang menemani kesendirian Win di kantornya. Tiba-tiba ponselnya berdering dan itu adalah Bright.

If I Was Yours [COMPLETED ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang