14. Bakat Terpendam

7.5K 431 1
                                    

Reza kini menatap lekat Zahra yang sedang komat kamit teriak teriak didalam mobil. Gadis kecil itu mengiringi lagu yang terputar jelas dimobil Reza. Salah satu lagu favorite Zahra dan gadis itu sama sekali tak bisa mengontrol mulutnya lagi.

Karena lirik yang terdengar terlalu bagus dan sedap, maka dari itu Zahra sudah seperti orang kesurupan. Suaranya memang cukup bagus menurut Reza. Tapi gayanya yang sama sekali tidak elite membuat Reza sendiri tertawa geli.

Reza jelas hafal dengan betul lirik lagu Shawn Mendes yang dulu sempat booming disosial media. Ia juga tau jika istrinya itu tak menyanyikan semua lirik lagunya dengan betul.

I keep craving, craving, you don't know it but it's true
Can't get my mouth to say the words they want to say to you
This is typical of love
Can't wait anymore, I won't wait
I need to tell you how I feel when I see us together forever

In my dreams you're with me
We'll be everything I want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my imagination

We walk, we laugh, we spend our time walking by the ocean side
Our hands are gently intertwined
A feeling I just can't describe
All this time we spent alone, thinking we could not belong to something so damn beautiful
So damn beautiful

I keep craving, craving, you don't know it, but it's true
Can't get my mouth to say the words they want to say to you
This is typical of love
Can't wait anymore, I won't wait
I need to tell you how I feel when I see us together forever

In my dreams, you're with me
We'll be everything I want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night
That we kiss for the first time
Or is that just me and my imagination

"Kenapa lo nggak ikut lomba nyanyi aja?" potong Reza.

"Maksud lo?" tanya Zahra.

"Menurut gue suara lo bagus. Lumayan buat bikin panggung roboh"

"Lo sebenernya muji apa ngeledek gue? Kok jadi double kill gitu"

"Gue muji lo. Gue saranin, mending lo ikutan lomba nyanyi. Yaahh, walaupun lo nanti nggak bakal juara satu dari depan. Tapi masih bisa juara dua dari belakang kok"

"Lo pikir gue anak TK yang ngerengek rengek ikut kontes nyanyi apa?"

"Maksud gue yang buat remaja kayak lo. Lemot banget sih otak lo kalo dibuat mikir"

Plakk!

"Gue kutuk lo jadi bis mini" kesal Zahra sambil mengerucutkan bibirnya.

Reza hanya tertawa kecil saat Zahra kesal dan menabok bahunya tadi. Menurutnya wajah Zahra terlihat lebih cantik dan lucu jika mood nya sedang tidak bagus. Tapi tetap saja, gadis kecil itu masih menyebalkan.

Hari ini adalah hari yang terburuk bagi Reza, menurutnya. Karena ia harus datang ke sekolah Zahra dan berhadapan dengan guru BKnya. Sebenarnya Reza malas dan paling anti oleh ruangan laknat itu. Karna senakal nakalnya Reza dulu, ia tak pernah menginjakkan kaki di ruang BK. Namun ia sedikit heran dengan Zahra.

Zahra itu perempuan. Memiliki wajah cantik, lugu dan polos. Tetapi semua perkataan pedas dan nyelekitnya sama sekali tak sesuai dengan kedok polosnya. Hanya saja otaknya sedikit lemot, gesrek dan gampang dibohongi oleh orang. Zahra bisa dibilang lain dari pada perempuan pada umumnya. Gadis itu bisa melompati pagar tanpa jatuh, jago dalam hal bertengkar dan pandai melawan orang yang menindasnya.

RE-ZAHRA : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang