16. Permintaan Nadine

7.4K 388 24
                                    

Reza menatap sendu wajah Nadine yang semakin hari semakin pucat. Nafsu makannya pun semakin berkurang. Sejak Nadine tau bahwa Reza telah mempunyai seorang istri, kesehatan Nadine malah menurun drastis. Gadis itu jadi kerap pingsan karena sakit dikepalanya.

Setiap hari, Reza terpaksa harus menemani Nadine karena Nadine sendiri yang meminta. Reza berpikir bahwa ini adalah kesalahannya juga. Jika tempo hari lalu ia tak terbawa emosi, pasti Nadine tak akan tau tentang pernikahan Reza.

"Nad. Please. Lo harus makan. Gue liat akhir akhir ini lo jadi nggak nafsu makan" bujuk Reza.

"Nggak mau Za. Gue nggak laper" tolak Nadine pelan.

"Tapi lo harus makan. Kalo lo nggak makan kapan lo sembuhnya?"

Reza menghembuskan nafasnya perlahan saat Nadine diam dengan sorot mata kesenduan. Reza harus memperlakukan Nadine semanis mungkin agar gadis itu mau menjaga kesehatannya. Reza menggenggam erat tangan Nadine sambil mengusapnya perlahan.

Nadine yang diperlakukan baik oleh Reza pun jelas terpukau dan hatinya kembali menghangat. Senyum mengembang di bibir gadis itu. Ia pikir, saat ini Reza sudah kembali membuka hati untuknya. Nadine mengangguk dan menurut apa kata Reza.

"Suapinnn" manja Nadine.

Ingat, Nadine memiliki penyakit yang bisa mengancam nyawa. Reza harus ekstra sabar jika berhadapan dengan gadis itu. Mau tak mau Reza menuruti permintaan Nadine. Reza menyuapi Nadine dengan lembut sambil sesekali mengusap sisa makanan yang menempel pada bibir gadis itu.

"Za. Gue boleh minta satu hal nggak sama lo?" tanya Nadine.

"Apa?"

"Tapi gue nggak yakin kalo lo mau menuhin permintaan gue"

"Ya udah apa? Gue pasti bakal penuhin"

"Gue mau kita kayak dulu lagi Za. Bahkan lebih dari itu, gue mau kita nikah"

"Nad. Gue udah pernah bilang sama lo kalo gue nggak bisa. Gue udah punya istri"

"Gue siap jadi istri kedua lo"

"Lo jangan gila deh Nad. Gue nggak mungkin nyakitin istri gue"

"Gue gila karna lo Za. Kenapa tiba tiba lo udah nikah? Bahkan lo nggak ngundang gue ke pernikahan lo"

"Gue nggak ngundang lo karna pernikahan gue juga tiba tiba. Gue dijodohin Nad. Gue nggak mungkin nolak permintaan mama sama papa gue"

"Kalo cuma dijodohin kenapa lo terima Za. Lo lupa kalo gue masih ada buat lo? Apa jangan jangan, lo udah sayang sama istri lo?"

Reza diam

Tak lagi menjawab omongan Nadine. Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia ingin mengatakan bahwa Zahra adalah gadis yang paling ia cinta dan sayangi selamanya. Namun disisi lain, Reza kembali ingat penyakit Nadine. Reza seperti dijebak dalam penyakit mematikan itu. Reza kacau. Pikirannya berkecamuk kemana mana.

Bahkan Reza sudah berjanji pada Zahra bahwa ia tak akan membuka hati untuk perempuan lain. Dengan perlakuan manisnya saat ini pada Nadine, pasti Zahra juga akan sakit hati jika melihatnya. Apakah saat ini Reza sedang ingkar janji? Pikirannya mulai melayang ke segala arah. Reza takut. Takut akan kehilangan istri kecil yang sangat ia sayangi.

••••

"Pokoknya gue mau ketemu sama Reza" teriak Zahra.

"Jangan. Rezanya lagi ada operasi" panik Farel.

"Ya udah. Bawa gue ke depan ruang operasinya Reza. Biar gue yang nungguin dia"

RE-ZAHRA : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang