Zahra turun dari motor bersama Risky. Keduanya masih sibuk membenahkan rambut di parkiran sekolah yang dipenuhi oleh siswa siswi SMA Saturnus. Gadis itu juga masih sibuk mengumpati kelakuan suami biadab yang tidak tau diri malah asik meninggalkan Zahra sendiri dirumah. Pagi ini, adalah hari yang terburuk, tersial, termenyebalkan bagi Zahra. Bayangkan saja, ia tadi sudah kesiangan dan Reza sudah tidak ada dirumah.
Tiba tiba saja Zahra mendapat notif dari seseorang dan yang benar saja. Itu notif dari Reza dan pria itu berkata sudah berada dirumah sakit karena ia sedang ada operasi yang mendadak. Untung saja, Zahra masih punya Risky yang bisa diandalkan. Karena kesiangan dan Reza membuatnya naik pitam, Zahra langsung menghubungi Risky dan menyuruhnya untuk pergi kerumah menjeput Zahra.
"Dek mulut lo ngga pegel apa? Dari tadi ngoceh mulu kayak orang gila. Lo sebenernya kenapa?" tanya Risky.
"Tanya aja tuh sama Reza. Maksud dia apa coba? Udah berangkat duluan kerumah sakit, nggak bangunin Zahra. Kan sekarang Zahra jadi kesiangan. Abang ngga tau gimana perasaan Zahra. Sakit banggg sakittt" ujar Zahra sambil menekan dadanya sendiri.
"Udah deh ngga usah lebay. Lagian suami lo juga lagi nyari nafkah buat lo"
"Cihhh. Nafkah apaan kalo uang jajan aja cuma dikasih 5 ribu. Mendingan Zahra ngga usah nikah. Enakan juga dulu, uang jajan mami kasih 50 ribu"
"Emang lo siap cerai dari Reza terus jadi janda gitu? Kalo gue jadi lo ya ogah. Hidup itu ngga usah dibawa pusing. Nikmatin aja kali Ra"
"Ish ngga peka banget sih bang. Zahra minta uang jajan. Kan Zahra tadi belum sempet sarapan dirumah"
"Aduhh. Sorry deh Ra. Kali ini gue lagi bokek beneran. Uang jajan abang dipotong sama mami sama papi"
"Boonnggggg. Ngarang lo bang. Kapan uang lo pernah dipotong sama mami papi?"
"Barusan gue bilang? Tadi pagi motongnya. Ini juga uang gue nipis cuma bisa buat beli bensin doang"
"Terus Zahra ngga sarapan gitu? Kalo Zahra sekarat gimana?"
"Adek ngutang dulu aja ya dikantin. Berani kan? Berani dong. Kapan coba adeknya bang Risky yang tampan ini takut sama manusia?"
"Eh gue ngga sekere itu ya. Lo nyuruh ngutang lagi. Abang kan tau kalo Zahra ngga pernah ngutang sama orang"
"Bang Riskyyy"
Kedua kakak beradik itu menghentikan perdebatannya dan menoleh ke sumber suara. Terlihatlah Ify yang baru saja datang mengumbar senyum termanisnya pada Risky.
"Ngapain lo kesini?" tanya Zahra.
"Bang Risky nganterin Zahra? Kok tumben? Biasanya kan yang nganter Reza?" tanya Ify.
"Iya gue yang nganter. Reza udah berangkat ke rumah sakit duluan. Lo baru dateng?" ujar Risky.
"Iya. Baru aja dateng"
"Udah sarapan?"
Ify menggeleng kuat, "Belum"
"Kita sarapan bareng yuk dikantin"
"Ngga usah deh bang. Ngerepotin"
"Ngga apa apa santai aja kali. Apa sih yang nggak buat lo"
"Ishh jangan gitu dongg. Kan malu jadinya"
"Bangsat ya lo berdua. Malah mesra mesraan didepan gue lagi. Ify gue tadi nanya sama lo bego" sahut Zahra.
"Galak amat sih lo Ra. Gue kan cuma nyamperin abang lo. Emang salah?"
"Nggak nggak salah kok. Ya udah yuk kita ke kantin dulu. Keburu masuk nanti" ajak Risky sambil menggandeng tangan Ify.
Zahra membulatkan mata dan membuka mulutnya lebar lebar. Mengapa Risky malah mengajak Ify ke kantin? Padahal ia bilang bahwa tidak punya uang. Sial. Zahra ditipu lagi oleh Risky. Awalnya Zahra memang tidak percaya, namun saat mendengar pernyataan Risky ia percaya. Tapi malah Zahra ternyata dibohongi. Mungkin memang seperti inilah nasib manusia yang memiliki sifat polos. Gampang dibohongi oleh orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RE-ZAHRA : After Married
Teen Fiction"DASAR DOKTER GILA. NGGAK WARAS. JANGAN SAMPEK GUE KETEMU LAGI SAMA LO" Namanya Zahra, Halwatuzahra Iva Kayla. Seorang gadis bar bar serta troublemaker. Memiliki sifat polos yang tiba tiba harus menghadapi kenyataan pahit dalam hidupnya. Ia telah...