07. Suara Hati Istri

11.5K 588 9
                                    

"Makan roti doang ngga bisa buat ngenyangin perut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makan roti doang ngga bisa buat ngenyangin perut. Gue perlu makan palu sama besi biar kuat ngadepin kenyataan"

-HalwatuzahraIvaKayla

••••

Zahra membuka matanya perlahan. Sinar matahari telah menampakan cahayanya dicelah celah jendela. Zahra menggeliat kecil. Ia merasakan ada sesuatu yang menimpa perutnya. Zahra mengucek matanya dan melihat ke sekeliling.

"MAMIIIIIIIII"

Brukk!

Reza meringis kesakitan sambil memegang pinggangnya. Ia jatuh karena didorong kuat oleh Zahra.

"Lo apa apaan sih bocahhh" teriak Reza.

"Om ngapain tidur dikamar gueeee" teriak Zahra sambil menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

Reza membelalakkan mata dan membuka mulut. Istri kecil dan mungilnya itu benar benar membuat tensi darah Reza naik. Pertanyaan macam apa itu? Kini kekesalannya sudah diubun ubun. Reza bangkit dari duduknya dan berkacak pinggang.

"Lo abis kebentur dimana? Kamar lo ini juga kamar gue. Lo lupa kalo kita udah nikah kemaren?" tanya Reza.

Zahra diam. Cengo. Nikah? Sesaat kemudian Zahra ingat sesuatu. Ia memang sudah menjadi istri sah Reza kemarin. Zahra mengintip tubuhnya dari balik selimut. Ia bernafas lega. Piyama tidur masih melekat di tubuhnya dan lengkap.

"Ohhh.. Kita udah nikah? Kok gue bisa lupa sih?" tanya Zahra polos.

Reza mengusap wajahnya gusar. Ia menyesal karena telah menerima Zahra sebagai istrinya. Zahra ini gadis yang polos dan lugu. Tapi ia juga pintar membuat emosi manusia. Reza tak lagi menanggapi omongan Zahra. Ia berjalan ke kamar mandi untuk melakukan ritualnya. Tak peduli dengan wajah polos Zahra yang seakan akan masih bertanya.

Zahra masih memasang wajah polosnya. Ia melirik jam weker yang berada diatas meja. Pukul 06.10. Ia lupa kalau hari ini adalah waktunya ia berangkat ke sekolah. Zahra menepuk dahinya sendiri. Ia beranjak dari ranjangnya dan berlari menuju kamar mandi.

Di rumah minimalis yang Reza beli, terdapat dua kamar mandi. Satu berada di kamar Reza dan Zahra, yang satu lagi berada dibawah.

••••

Selesai memakai seragam sekolah lengkap, Zahra menyiapkan pakaian Reza untuk pergi ke rumah sakit. Meskipun Zahra tidak menerima pernikahan ini, ia tak mau dicap sebagai istri durhaka. Zahra tau kewajiban seorang istri yaitu harus melayani suami dengan baik. Zahra meletakkan jas dokter Reza beserta kemeja dan celananya diatas kasur.

RE-ZAHRA : After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang