Risky dan Reza sudah menyusuri kota Jakarta yang masih dipadati kendaraan pada malam hari. Semakin lama hari semakin larut. Udara semakin dingin dan keberadaan Zahra belum ditemukan juga. Baru kali ini Risky sangat khawatir akan keselamatan adik kandungnya.
Pasalnya, semarah apapun Zahra, gadis itu tak pernah kabur dari rumah. Mau kabur juga tidak berani karena Zahra masih memikirkan Hanna dan Haris. Untuk keluar mencari Zahra saja Risky harus berbohong kepada kedua orang tuanya. Risky memang lelaki yang bandel, urakan dan susah diatur. Tapi baru kali ini dia berani berbohong pada Hanna dan Haris.
Sebenarnya Risky tidak tega dan merasa bersalah karena telah berbohong. Tapi Risky juga tidak mau orang tuanya ikut khawatir karena Zahra. Gadis itu adalah satu satunya wanita yang disayang dan dimanja dalam rumah berlantai 3 tersebut. Zahra tak pernah kekurangan kasih sayang dari keluarga. Hanna, Haris maupun Risky sama sama memperhatikan Zahra.
Dan sekarang adik satu satunya itu telah hilang. Risky ingin sekali menonjok Reza karena dia tidak bisa menjaga adiknya. Jika akhirnya seperti ini, Risky tidak akan pernah merestui pernikahan Reza dan Zahra dulu. Tapi Risky tau waktu dan masih bisa mengontrol emosinya. Sekarang yang terpenting adalah Zahra bisa ketemu.
"Ini Zahra bener bener kabur? Lo nggak lagi boongin gue kan bang?" tanya Risky membuyarkan kefokusan Reza yang sedang menyetir.
"Ngapain juga sih Ris gue boongin lo? Gue bener bener nggak tau Zahra ada dimana" jawab Reza panik.
"Oke tunggu tunggu. Sebelumnya Zahra pernah pulang malem nggak?"
"Paling telat jam 5 udah nyampe ke rumah"
"Kalo pulang telat, dia biasanya kemana?"
"Kerja kelompok. Udah itu doang"
"Lo udah coba hubungin temen temen Zahra?"
"Gue udah telfon Ify, tapi dia malah marahin gue"
"Bentar"
Risky merogoh benda pipihnya yang tersimpan di saku celana. Jari jemarinya mulai mengetik sebuah nama yang dia yakini tau dimana keberadaan Zahra.
"Halo? Bang Risky ada apa yah? Kok tumben nelfon gue?" tanya Febby diseberang sana.
"Feb. Lo tau nggak Zahra dimana? Pasti tau kan? Jangan boong lo"
"Ohh tau tau. Zahra ada dirumahnya Ify. Tadi itu kan Zahra abis lari larian dipinggir jalan sambil nangis nangis gitu. Kasian bangettt tau. Terus Ify sama Febby ba"
"Oke makasih" potong Risky cepat.
Tut.
"Bang. Zahra ada dirumahnya Ify" ujar Risky.
"Serius lo? Pantesan aja tadi gue telfon dia malah marahin gue" jawab Reza.
"Ya udah. Mendingan sekarang kita kesana. Gue bakal bantuin lo buat bujuk Zahra. Semoga dia nggak marah lagi sama lo" balas Risky sambil menebuk pundak Reza.
Reza bernafas lega karena dia sudah tau dimana keberadaan istri kecilnya. Pria itu segera menancap gas dengan tinggi agar dirinya cepat sampai ke rumah Ify. Jika Reza telah berhasil bertemu dengan Zahra, ia akan menceritakan semua masalah yang ia rahasiakan dari istrinya. Semoga saja dengan begitu, Zahra bisa memaafkan kebodohan Reza.
•••••
"Ngapain lo kesini? Lo nyari Zahra? Sorry ya Pak Dokter yang terhormat. Zahra nggak ada disini" ketus Ify bersedekap dada diambang pintu rumahnya.
"Fy kamu jangan boong. Febby aja bilang kalo Zahra ada dirumah kamu" ujar Risky.
Ify menghembuskan nafasnya kasar, "Iya. Emang Zahra disini. Kamu juga ngapain sih kesini pakek bawa bawa Reza segala lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
RE-ZAHRA : After Married
Teen Fiction"DASAR DOKTER GILA. NGGAK WARAS. JANGAN SAMPEK GUE KETEMU LAGI SAMA LO" Namanya Zahra, Halwatuzahra Iva Kayla. Seorang gadis bar bar serta troublemaker. Memiliki sifat polos yang tiba tiba harus menghadapi kenyataan pahit dalam hidupnya. Ia telah...