Instagram @putrilovaa_
Zahra masih sibuk menghabiskan beberapa makanan yang berbau harum dan menggugah selera itu. Sepersetresan Bu Fani tadi, tentu Zahra tak akan menyia nyiakan kesempatan emasnya. Dia langsung berjalan santai sambil bersenandung kecil ke arah kantin.Zahra juga bingung. Jika dia ditanya tentang apa makanan favoritenya, dia akan menjawab 'tidak tau'. Jawaban yang tepat karena memang Zahra menyukai semua makanan. Seperti sekarang, dia sedang makan satu piring batagor dengan lahap. Tak berhenti disatu macam makanan, Zahra sudah memesan satu piring siomay, bakso, seblak, nasi goreng, mie goreng dan satu gelas es teh.
Untuk makanan memang ia kuat makan dan anehnya, perutnya sama sekali tidak merasakan kekenyangan. Jika kenyang, Zahra akan mudah sekali lapar. Meskipun dia hobi makan, berat badannya tidak bertambah. Tubuhnya masih tetap kecil dan mungil.
Zahra terkikik disela sela makannya. Ia selalu saja kalap jika makan sesuatu. Rasa dari makanan itu terlalu sedap dan nikmat. Zahra tidak bisa jika tidak makan. Sehari tanpa makan, rasanya hidup Zahra akan hancur berkeping keping.
Tak hanya makanan yang berminyak, Zahra juga menyukai kue. Salah satunya ada brownis rasa coklat. Semua kue basah, kering atau apapun itu ia suka jika rasanya COKLAT! Hanya coklat yang mampu dia telan. Jika yang dihidangkan strawberry atau vanilla Zahra lebih memilih untuk diam dan tidak menyentuh kue itu.
"Ya allahhh. Ini gue berasa disurga banget gila. Kenapa makanan didunia tuh enak enak?" ujar Zahra disela sela makannya.
"Yang ngga enak cuma kotoran hewan kali"
Zahra diam dan menghentikan kegiatan makannya. Kepalanya mendongak dan dia menemukan Angga yang sudah berdiri tegap disampingnya. Tanpa meminta persetujuan Zahra, pria itu langsung duduk manis disamping Zahra.
"Eh. Lo udah sembuh? Katanya lo sakit?" tanya Zahra sambil mengunyah siomaynya.
"Udah agak sembuh sih. Tadinya gue mau izin lagi, tapi nggak jadi" jawab Angga.
"Kenapa?"
"Gue pengen ketemu sama lo"
"Mau ngapain?"
Angga menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Dia mulai membenarkan duduknya dan menatap Zahra tajam.
"Lo sebelumnya pernah boong?" tanya Angga.
"Pernah. Cuma satu kali tapi gue langsung jujur" jawab Zahra masih fokus dengan makannya.
"Kalo gue nanya sesuatu, lo bakal jawab jujur apa enggak?"
"Ya jawab jujur lah. Apa untungnya coba gue boongin lo"
"Lo beneran udah punya suami?"
Deg!
Zahra diam dan sendoknya masih berada didalam mulutnya. Apa yang Angga tanyakan? Darimana ia tau status Zahra yang sekarang? Namun Zahra malah kembali dalam mode acuh. Dia melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda.
"Iya. Gue udah nikah. Emangnya kenapa?" tanya Zahra disela sela makannya.
Angga membulatkan mata tidak percaya dengan ucapan Zahra. Pertama, gadis itu terlihat kaget tapi sesaat kemudian ia malah acuh dan tidak memperdulikan pertanyaan Angga. Sebenarnya apa yang ada dipikiran Zahra?
"Lo hamil?"
Plakk!
"Kalo punya mulut tuh dijaga ya. Gini gini gue masih perawan kali. Lo nggak usah mikir aneh aneh deh tentang gue" kesal Zahra.
"Iya iya maaf. Gue kan cuma nanya" ujar Angga sambil mengelus bekas tabokan Zahra dibahu kanannya.
"Pertanyaan lo aneh" ketus Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
RE-ZAHRA : After Married
Teen Fiction"DASAR DOKTER GILA. NGGAK WARAS. JANGAN SAMPEK GUE KETEMU LAGI SAMA LO" Namanya Zahra, Halwatuzahra Iva Kayla. Seorang gadis bar bar serta troublemaker. Memiliki sifat polos yang tiba tiba harus menghadapi kenyataan pahit dalam hidupnya. Ia telah...