Reza berjalan mondar mandir diruangannya sambil mengotak atik ponselnya. Sejak pagi tadi, Reza mencoba untuk menghubungi Zahra namun gadis itu tak kunjung mengangkatnya. Reza tau jika Zahra pasti sedang marah padanya karena Nadine.
Dia yang lebih dewasa dari Zahra dan harus mengalah serta membujuknya agar dia tidak marah lagi. Reza sedih jika Zahra mengacuhkannya seperti ini. Pasalnya, ini pertama kalinya Zahra bersikap ketus. Biasanya gadis itu selalu manja, tersenyum dan tertawa. Tapi tidak untuk kali ini.
Reza mulai menuliskan sebuah nama diatas layar ponselnya. Setelah itu, ia menempelkan benda pipihnya dengan telinganya ketika panggilan telah terhubung.
"Ada apa?" tanya Ify diseberang sana.
"Lama banget sih lo ngangkat telfon gue"
"Gue baru aja keluar kelas setan. Kenapa sih?"
"Zahra dimana? Kasihin ke dia dong. Gue mau ngomong"
"Astaga, gue sampek lupa. Zahra hari ini ngga masuk. Gue tadi mau nanya sama lo tapi masih ada guru. Zahra sakit lagi?"
"Zahra nggak masuk? Tadi aja gue nganterin dia ke sekolah. Masa dia nggak masuk sih?"
"Buat apa cewek SMA kayak gue ngibulin dokter songong kayak lo? Ngga ada gunanya kali pakk"
"Terus Zahra sekarang dimana? Gue telfon dia tapi ngga diangkat angkat"
"Lo lagi ada masalah sama Zahra? Mumpung gue lagi istirahat, gue keluar bentar boleh kali ya buat nyari Zahra"
"Ya udah cepetan lo keluar. Cari Zahra sampek ketemu. Gue khawatir banget sama dia"
"Siapp pak bossss"
Tut.
"Sayang, kamu dimana sih" lirih Reza.
Reza menyangka bahwa Zahra pasti sedang bolos. Karena tadi dia sudah sangat telat dan moodnya sedang tidak baik. Kali ini Reza sangat khawatir dengan Zahra. Bagaimana jika gadis itu diculik? Reza ingat jika Zahra belum makan dari tadi pagi dan dia sama sekali tidak memegang uang.
Bodoh. Mengapa Reza lupa tidak memberi Zahra uang? Sekarang Zahra susah untuk dihubungi. Istri kecilnya itu memiliki sifat polos dan gampang dibohongi oleh orang. Reza tak mau jika Zahra kenapa kenapa. Dia harus mencari Zahra sekarang juga.
••••
"Duhhh, Zahra kabur kemana sihhh? Gue capekk" ujar Febby membungkuk memegang kedua lututnya.
"Baru jalan dua langkah aja udah ngeluh. Gimana kalo kita hiking naik gunung? Mau gulung gulung lo disitu?" tanya Ify kesal.
"Ya abisnya Zahra nggak ketemu ketemu sih. Mana panas banget lagi"
"Aduh udah deh mending lo tutup mulut"
Febby mencibikkan bibirnya kedepan dan lanjut jalan bersama Ify. Tadi mereka sempat izin ke satpam sekolah untuk keluar sebentar dan untungnya mereka diberi izin. Kedua gadis SMA itu bingung harus mencari Zahra kemana lagi. Jika Reza berkata bahwa dia mengantarkan Zahra kesekolah, pasti Zahra tidak jauh dari sekolah.
Ify dan Febby sangat khawatir terhadap Zahra. Terlebih lagi Zahra itu polos dan gampang terpengaruh. Jalanan Jakarta siang ini cukup ramai dan begitu panas. Lantas, kemana perginya Zahra ketika dia tidak memegang uang sepeserpun?
Mereka berdua terus berjalan dan menunjukkan foto Zahra kepada orang yang berada disana. Namun mereka malah menggelengkan kepala dan berkata tidak tau. Ify dan Febby bingung harus mencari Zahra kemana lagi. Jika mereka telat kembali ke sekolah, mereka pasti akan dihukum.
KAMU SEDANG MEMBACA
RE-ZAHRA : After Married
Teen Fiction"DASAR DOKTER GILA. NGGAK WARAS. JANGAN SAMPEK GUE KETEMU LAGI SAMA LO" Namanya Zahra, Halwatuzahra Iva Kayla. Seorang gadis bar bar serta troublemaker. Memiliki sifat polos yang tiba tiba harus menghadapi kenyataan pahit dalam hidupnya. Ia telah...