Part 1

3.5K 215 179
                                    

Voment sama bantu share ya. Thanks💙

"Bahkan pemeran utama tidak selalu berakhir bersama."
~Gearsa Dawala






"Lo itu cantik, tapi gak unik. Terlalu pasaran!" Regan membentak Sisca dengan dengan suara yang cukup keras.

Sontak seluruh siswa yang berada di sekitar mereka langsung mengalihkan atensi pada Regan dan Sisca. Para pemburu gosip SMA Trisakti pun langsung merapat dan mulai mengabadikan moment tersebut.

Mereka mulai menghidupkan kamera ponsel masing-masing secara diam-diam. Kapan lagi Queen SMA Trisakti yang haters-nya segunung ditolak secara kasar oleh Regantara.

Sisca yang hendak mengeluarkan suara untuk membela dirinya kembali, terpaksa membatalkan niatnya. Karena tiba-tiba suara gaduh terdengar cukup keras memecah kesunyian dan mengalihkan atensi seluruh siswa yang berada disana. Termasuk Sisca dan Regan yang menoleh ke sumber suara dengan terkejut.

BRUGH!

"ADUH MAMA!" pekik seorang gadis yang rambutnya dikuncir kuda dengan lantang, gadis itu sudah jatuh tersungkur di atas keramik. Sungguh posisi jatuh yang sangat tidak enak dipandang.

Gadis tersebut meringis pelan saat merasakan lututnya mulai nyeri dan perih. Ia mengusap dengkulnya berkali-kali untuk meredakan rasa sakit yang saat ini ia rasakan.

Bisik-bisik mulai terdengar, para siswa bertanya-tanya siapakah gadis manis tersebut? Apakah Ia murid baru SMA Trisakti? Mereka belum pernah melihatnya sebelum ini.

Seluruh siswa menberikan tatapan aneh pada gadis bermata bulat tersebut. Bukannya berdiri, gadis berbaju longgar itu malah mencebikkan bibirnya sambil menatap polos siswa yang ada di sekitarnya satu-persatu. Ia berharap ada manusia baik hati yang mau menolongnya.

Menyerah. Kenyataannya pahit, mereka hanya menonton dan tak ada satupun yang bergerak untuk membantu. Dasar tidak berperikesiswaan!

Gadis itu berusaha bangkit seorang diri dengan susah payah. Setelah berhasil berdiri, Ia menatap ke arah di mana Regan dan Sisca berada. Tangannya disatukan di depan dada sembari mengucap permohonan maaf dengan tulus.

"Maaf Rena ganggu. Silakan dilanjut berantemnya." Renata Maghelsa, gadis ceroboh dan polos ini merupakan murid pindahan dari SMA Pancasakti. Ia pindah ke sekolah barunya karena Ia memiliki masalah yang cukup berat di sekolah lamanya. Rena bukan berniat menghindari kenyataan, namun Ia hanya berusaha untuk memperbaiki hatinya yang pernah tergores dan terluka.

Rena kembali melangkah tanpa menunggu respon dari orang-orang di sekitarnya, Ia berjalan dengan mata yang menatap ke arah bawah. Rena menghitung jumlah langkah kaki yang Ia lakukan dalam hati. Ia sangat suka melakukan hal ini, rasanya sangat menyenangkan bisa menghitung tapak kaki milik kakinya sendiri. Aneh memang.

Karena terlalu fokus menghitung dan tidak memperhatikan jalan, kepala Rena terbentur pilar besar yang berada di depannya. Cukup keras, sampai membuat tubuhnya kembali terjerembap ke belakang dan pantatnya mendarat dengan naas membentur keramik putih yang dingin.

"ADUUH!" Rena meringis kesakitan sembari mengusap keningnya yang pusing akibat benturan pada pilar, Rasa sakitnya sekarang bertambah, lututnya lecet, kepalanya pusing, dan pantatnya sakit. Lengkap sudah penderitaan Rena pagi ini.

Regan ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang