Makasih banget buat yang udah baca sampe part ini, kalian luar biasaaa!💙
Aylapyuu pokoknya💙"Luka gue lebih dalam. Tapi gue diam."
~Regantara Malhetra
"Lelet," ketus Regan tanpa menoleh ke belakang.
Regan menghentikan langkahnya guna menunggu langkah gadis mungil di belakangnya. Sebenarnya tinggi Rena cukup tinggi, sekitar 160 cm. Hanya saja, Regan yang kelewat tinggi sampai Rena tidak bisa mengimbangi langkah mereka.
"Ish! Regan tuh yang jalannya kayak trolly! Cepet banget sampe gak ada suara tapak kaki! Rena tuh capek! Jalannya Regan cepet banget kayak dikejar setan." Rena mendumal sebal, napasnya terengah-engah karena kelelahan berjalan cepat. Rena sudah mengetahui nama cowok tinggi itu dari sebelum peristiwa bola basket terjadi. Dan kesan pertama yang Rena tangkap adalah, Regan menyebalkan!
Regan menatap Rena dengan datar. "Lo lelet."
"Rena jalannya udah normal ya!" Rena mengusap keringat yang menetes di dahinya. Sungguh, Ia sangat lelah saat ini.
Tanpa bicara, Regan langsung langsung meletakkan tangannya di kedua kaki Rena. Lalu memanggul tubuh Rena seperti karung beras di atas pundaknya. Sontak siswi yang belum pulang ke rumah dan melihat kejadian itu langsung menjerit histeris melihat adegan tak terduga yang dilakukan oleh Regan.
"KYAAA! REGAN TURUNIN RENA! RENA BUKAN KARUNG BERAS! PAPAAA! REGAN MAU BAWA RENA KEMANA?!!!" Rena menjerit histeris saat tubuhnya tiba-tiba sudah berada di atas pundak kanan Regan. Kepalanya yang menghadap punggung Regan membuat Rena dengan leluasa memukul pundak cowok itu dengan brutal.
"Berisik," cemooh Regan dengan sadisnya.
"TURUNIN RENA SEKARANG! HUWAA! REGAN JALANNYA JANGAN CEPET-CEPET! RENA TAKUT! KALO RENA JATOH GIMANA?!" Rena mencengkram seragam Regan dengan kuat. Jantungnya berdegup kencang, rasanya malu tapi entah kenapa ada rasa senang yang tercampur di dalamnya. Entahlah, Rena tidak mengerti apa artinya.
"Diem atau gue lempar."
Rena langsung kicep. Matanya terbelalak kaget mendengar pilihan tidak manusiawi dari cowok tinggi yang sedang memanggul tubuhnya.
Melihat Rena yang tidak kembali berteriak, senyum tipis Regan terbit.
Sesampainya di parkiran. Dengan penuh hati-hati, Regan menurunkan tubuh Rena ke bawah. Setelah merapikan seragamnya yang sedikit kusut, tangan Regan terulur untuk merapikan rambut Rena yang cukup berantakan akibat ulahnya. Regan melakukannya lengkap dengan tatapan datarnya.
Jantung Rena berpacu cepat. Rasa hangat perlahan merambat di seluruh permukaan pipinya. Wajah Rena pasti sudah seperti kepiting rebus saat ini. Rena malu! Rena salah tingkah. Rena heran, Regan ini bisa dengan mudah membuat emosinya naik turun.
Regan naik ke motor ninjanya. Menggunakan helm hitamnya kemudian memasang kunci pada motor kesayangannya itu. Rena memperhatikan kegiatan Regan tanpa berkedip. Benar kata Regan, Regan sangat gesit. Sedangkan Rena, lelet.
"Naik." Regan berujar rendah, matanya melirik Rena yang masih menatapnya dengan terkagum-kagum. Rena tidak menanggapi perintah Regan dan tetap berdiri seperti patung. Gadis ini! Apa selain lelet Ia juga budeg?!
"Naik atau gue tinggal." Regan sedikit menaikkan nada bicaranya.
Rena terlonjak kaget, suara Regan yang berat dan tegas membuat Rena tersentak dari lamunannya.
"Iya bentar, Rena naik nih." Rena berusaha menaikki motor Regan dengan susah payah. Ia yang terlalu pendek atau motor Regan yang terlalu tinggi? Pasti motornya yang terlalu tinggi. Rena yakin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan ( Completed )
Fanfiction~ Vektor cover by Akbar ~ Regan itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda dingin dan cuek, bertemu dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Regantara yang selalu mengusik Rena, atau Renata yang selal...