"Jujur saja. Di hatimu ada aku atau dia? Atau malah ada aku dan dia?"
~Renata Maghelsa
Happy reading:)
Apa kalimat pertama yang muncul di benak kalian jika mendengar kata 'Tetangga'? Jahat? Baik? Nyinyir shop? Toko hujatan? Tukang pamer? Atau malaikat dermawan?
Berbeda dengan seorang Regantara Malhetra. Anak alim yang tidak benar-benar alim. Jika mendengar kata 'Tetangga' maka hanya satu nama yang langsung muncul di dalam pikiran Regan. Yaitu, Sela. Marsela Doman.
Sela yang tinggal bersebelahan dengan rumah Regan. Sela yang selalu menjadi alasan Regan tersenyum gemas. Sela yang selalu menjadi alasan Regan tertawa renyah. Dan Sela yang selalu menghibur Regan seusai cowok itu bertengkar dengan Papanya sendiri.
Sela yang selalu mengerti kebiasaan Regan. Sela yang selalu mengenakan bando kelinci di atas kepalanya, Marsela Doman yang selalu menjadi satu-satunya perempuan paling penting di hidup Regan setelah Ibu kandungnya sendiri.
Tapi, itu dulu. Itu dulu saat Regan masih kecil. Itu dulu sebelum Regan menjadi pribadi yang dingin dan cuek. Satu lagi, nyinyir. Semua itu sebelum Regan Sekolah Dasar bahkan Regan belum terlalu dekat dengan dua sahabatnya saat ini, Altar dan Arsa.
Tapi, itu dulu. Sebelum gadis bermata biru itu memutuskan untuk ikut tinggal bersama kedua orang tuanya, bersekolah di luar kota dan meninggalkan Regan seorang diri. Regan bahkan sempat merasa suka pada gadis manis itu. Wajahnya yang cantik membuat semua pria yang menatapnya langsung jatuh hati pada pandangan pertama.
Sela yang kalem, pintar, dan selalu menempel kemana pun Regan pergi. Regan pikir, Regan akan kehilangan Sela untuk selamanya. Regan ingin bertemu dengan Sela lagi, walaupun hanya sebentar. Dan keinginan Regan pun terkabul. Dengan tiba-tiba Sela bersekolah di SMA Trisakti dan langsung menghampirinya. Inikah takdir? Apa mereka dipertemukan oleh semesta untuk bersama?
Tapi kenapa di saat Sela sudah hadir di sampingnya. Regan tidak lagi merasakan debaran jantung yang menggila seperti dahulu? Tapi tetap saja, rasa sayangnya tidak pernah berkurang sedikitpun.
"Regan, kok kamu kelihatan biasa-biasa aja sih? Aku di sini lho. Jauh-jauh aku pindah cuma buat kamu. Harusnya kamu senyum lebar dong, peluk aku kek. Rangkul aku kek. Kita kan deket, kita udah kayak orang pacaran lho dulu, kalo perlu aku bakal ingetin kamu semua kenangan masa kecil kita," oceh Sela panjang lebar, gadis itu masih terus menggelayut manja di tangan kanan Regan.
Hal tersebut membuat para siswa yang ada di sekeliling mereka menatap Regan dan Sela penuh tanya. Tidak biasanya Regan Raja Nyinyir mau ditempeli oleh spesies betina. Tentu saja hal tersebut ramai menjadi perbincangan para siswa kurang asupan gosip.
Regan tetap tidak menunjukkan ekspresi apapun. Ia hendak meminta Sela untuk menjauhkan tangannya dari tubuhnya, tapi rasa tidak enak selalu muncul di dasar hatinya.
"Regan temenin aku keliling sekolah ini ya. Aku masih mau tahu banyak tentang sekolah baruku. Kamu mau kan temenin aku?" Senyum manis mengembang indah di wajah Sela. Dia masih mengharapkan sikap hangat Regan seperti dulu.
Regan hanya mengangguk sebagai jawaban.
Mereka berjalan bersisian di sepanjang koridor. Sesekali Sela bertanya tentang nama ruangan yang sedang mereka lewati, dan Regan akan menjawabnya dengan singkat. Bel masuk belum menggema di seluruh penjuru sekolah, mungkin sekitar lima belas menit lagi. Jadi masih ada waktu untuk mereka berkeliling berduaan, pikir Sela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan ( Completed )
Fanfiction~ Vektor cover by Akbar ~ Regan itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda dingin dan cuek, bertemu dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Regantara yang selalu mengusik Rena, atau Renata yang selal...