"Sekarang gue tahu. Cuma lo yang gue mau."
~Regantara Malhetra
HAPPY READING💙
Rena menghela napas lelah, gadis yang mengenakan pakaian olahraga Trisakti itu melangkah gontai menuju kelasnya. Ia sengaja berangkat ke sekolah pagi hari, Ia tidak ingin bertemu Regan. Hatinya sakit, lelah, batinnya perlu beristirahat.
Pikirannya kembali berputar pada kejadian tempo hari, Regan meninggalkannya, Regan mengacuhkannya, Regan lebih memilih Sela dibanding Rena. Hatinya selalu terasa perih jika mengingat sikap plin-plan Regan. Sebenarnya siapa yang Regan sukai? Apa hanya Rena yang terlalu berharap?
Rasanya malas menjadi sadgirl. Tapi keadaan seolah mempermainkan hatinya dengan semena-mena.
Biasa. Karena kebiasaan buruk Rena yang tidak paham sekitar, Ia menabrak sesuatu yang keras karena tak memperhatikan jalan dengan benar.
"AW!" Rena mengaduh kesakitan sambil mengusap kasar dahinya yang terbentur gitar milik seseorang. Gitar?
"ALTAR! KALO JALAN LIHAT-LIHAT DONG! SAKIT TAU!" Rena berteriak marah sambil mulai menangis.
"Gue jalannya udah bener, Renata. Lo-nya aja yang ngelamun terus! Mikirin apa sih? Utang? Beban idup?" Altar mengusap gitarnya yang baru saja mengalami kecelakaan, pemuda itu mengelus permukaan gitarnya seolah itu adalah anak kesayangannya.
Hiks!
Rena mulai menangis, sebenarnya bukan sepenuhnya salah Altar yang menabokkan gitar ke kepalanya. Tapi karena otaknya yang mendadak mengingat Regan. Kebetulan Altar membuat fisiknya sakit, Ia akan menangis sepuasnya untuk meluapkan rasa perih di hatinya.
"Huwaaaaa!!!" tangisan Rena pecah, gadis itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, kenapa Regan selalu membuat hatinya terasa pedih? Apa salah Rena pada Regan? Kenapa Regan selalu membuat hati Rena jungkir balik tak karuan?
"Aduh Nyai! Jangan nangis begini dong, nanti dikira gue apa-apain lo lagi!" Altar panik, tangan pemuda itu bergerak untuk mengusap kepala Rena, tapi tidak jadi karena Ia teringat Gita. Tidak, Rena milik Regan.
"Sakit! Sakit banget! Regan jahat! Regan jahat sama Rena! Papaaa, Regan jahat!" tangisan Rena belum reda sama sekali, gadis itu malah menghentakkan kakinya seolah melampiaskan segala kekesalannya.
Altar melongo saat mendengar ucapan Rena barusan. Regan jahat? Memangnya apa yang sudah Regan lakukan pada Rena? Hal buruk seperti apa?
"Hah?! Regan jahat sama lo?!" Altar mengerjapkan matanya saat mendapati Rena menganggukkan kepalanya.
"Jahat gimana?!" pikiran Altar mulai keluar batas saat ini.
Ada yang harus Ia luruskan, seketika Altar merasa harus menjadi hero untuk Rena dan Regan. Kan lumayan, bisa mendapat pujian dari bebeb pujaan hatinya, siapa lagi kalau bukan Gita.
"Ya jahat!"
Altar menghela napas, "Okey, gue bakal suruh Regan minta maaf sama lo. Lo tenang aja, Ya? Babang ipar lo ini siap meluncur menegakkan kebenaran," ucap Altar sok gagah sambil berjalan cepat meninggalkan Rena.
Rena menurunkan kedua tangannya, lalu mengusap air mata dan ingusnya tadi, gadis itu menengok ke belakang, tepatnya ke arah di mana Altar baru saja berlalu meninggalkannya.
Altar akan menyuruh Regan untuk meminta maaf padanya? Mulut Rena bicara apa tadi? Regan jahat? TIDAK! RENA KECEPLOSAN!
"ALTAR JANGAN NGOMONG APA-APA KE REGAN! TADI RENA NGELINDUR! ALTAR!" mata Rena melotot tak percaya, percuma, Altar sudah hilang di belokan koridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan ( Completed )
Fanfiction~ Vektor cover by Akbar ~ Regan itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda dingin dan cuek, bertemu dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Regantara yang selalu mengusik Rena, atau Renata yang selal...