"Hubungan tanpa status, biar di antara kita, gak pernah terucap kata putus."
~Regantara Malhetra yang lagi bucin-bucinnya sama Renata:)"Siapa yang sayang sama siapa?" suara bariton tersebut mengalun merdu di dalam ruangan. Menebarkan aura tegang pada kedua remaja yang saat ini sedang duduk mematung saling berhadapan.
"Papa!" Rena segera bangkit dari duduknya kemudian menyalimi tangan Manuel dengan khidmat. Hal itu diikuti oleh Regan untuk melakukan hal yang sama.
Manuel menaikkan sebelah alisnya saat melihat Regan tetap berdiri di depannya setelah selesai bersalaman.
"Kamu ngapain di sini?"
"Maaf Om, saya cuma main sekaligus jagain Rena," jawab Regan dengan tenang.
Bagaimana Regan bisa setenang itu di saat Rena sudah hampir jantungan saat ini? Rena berusaha tersenyum agar tidak terlihat ada masalah yang terjadi.
"Jagain?" Manuel menatap Regan dengan ragu, Ia menoleh ke arah putrinya untuk meminta penjelasan. "Kamu gak diapa-apain kan sama Dia?"
Rena menggeleng satu kali. "Engga kok, Pa. Regan beneran jagain Rena."
"Saya pamit pulang Om." Regan mengulurkan tangan kanannya untuk menyalimi tangan Manuel.
"Tunggu dulu, pertanyaan saya yang tadi saja belum kamu jawab." Manuel mendatarkan raut wajahnya.
Sementara Rena sudah menelan salivanya dengan kasar. Kenapa Papanya datang di waktu yang tidak tepat?!
Regan berdehem untuk menghilangkan kegugupannya. "Saya sayang sama putri Om. Saya berniat melamar anak Om secepatnya."
Rena melotot. Regan ini apa-apaan?!
***
Setelah menunggu sekian lama. Akhirnya pertandingan basket antara SMA Trisakti dan SMA Pancasakti akan diadakan hari ini. Regan dan kawan-kawannya sudah bersiap di pinggir lapangan. Pertandingan akan dilaksanakan di SMA Trisakti, yang mana bila Tim Trisakti kalah maka akan menurunkan kehormatan dan harga diri SMA Trisakti sebagai tuan rumah.
Regan yang sudah mengenakan pakaian basketnya, terlihat sangat memukau dengan rambutnya yang sedikit acak-acakan. Pekikan tertahan dari siswi-siswi yang melihatnya dan mengagumi ketampanan Regan terdengar di mana-mana.
Sedangkan bangku penonton di pinggir lapangan sebagian besar sudah terisi penuh oleh siswa-siswi SMA Trisakti yang menjadi supporter. Renata? Gadis itu sedang duduk di dekat Regan saat ini. Jangan tanya kenapa, karena Regan sendirilah yang memaksa gadis itu untuk mengikutinya ke dekat lapangan. Mereka sedang menunggu kedatangan dari rombongan SMA Pancasakti yang akan menjadi lawan tanding basket kali ini.
"Regan," panggil Rena pelan saat Regan masih tetap duduk menatap lurus ke arah lapangan.
Regan diam tidak menjawab. Pemuda itu malah menyahuti ucapan Altar yang duduk di samping kirinya.
Rena manyun karena panggilannya tidak ditanggapi oleh Regan. Tidak menyerah, gadis berambut hitam tergerai itu memanggil Regan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan ( Completed )
Fanfiction~ Vektor cover by Akbar ~ Regan itu badboy tapi goodboy. Bagaimana jadinya jika seorang pemuda dingin dan cuek, bertemu dengan seorang gadis yang memiliki bakat ceroboh dan berpikiran lugu? Regantara yang selalu mengusik Rena, atau Renata yang selal...