Part 10

1.6K 96 44
                                    


"Apa aku terlalu berharap jika menginginkan kamu menjadi lebih dari sekadar teman bagiku?"
~Renata Maghelsa



"Lo mau gak jadi teman gue?"

Cengo.

Lempeng.

Pertanyaan aneh dengan nada bicara cowok itu yang kelewat lempeng membuat Rena cengo di tempat. Rena menganga lebar sambil menghembuskan napasnya berkali-kali.

Ini gila. Ia sudah sangat gugup dan jantungnya hampir merosot ke lambung tapi Regan malah meminta hal yang sangat tak terduga. Teman? Lalu selama ini mereka itu apa? Babu dan majikan?

Rena menaikkan sebelah alisnya dengan gugup sebelum menjawab, Rena menatap Regan disertai senyuman manisnya.

"Ah iya! Teman! Ma--mau kok!" Rena bergerak salah tingkah, haha. Teman. Oke, mereka teman sekarang? Ini terdengar sangat menggelikan.

Regan mengerutkan keningnya bingung melihat tingkah Rena yang kelihatan gugup, Ia menatap Rena dengan lekat sambil bertanya.

"Lo cacingan?"

Ambyarrr. Baru saja dijatuhkan ke atas tanah, malah tambah diblesekkan ke dalam tanah sampai terkubur. Harga diri Rena saat ini sudah jatuh sejatuh-jatuhnya. Rena menatap Regan dengan kaget, kenapa tiba-tiba Regan menyimpulkan bahwa dirinya cacingan? Ini menyebalkan.

Rena mendengus kesal sebelum berucap. "Regan tuh yang cacingan! Kenapa tiba-tiba minta Rena jadi teman Regan coba? Emangnya selama ini kita bukan teman ya?"

Regan mengerjap bingung, cowok tersebut menggaruk belakang tengkuknya yang tidak terasa gatal sama sekali.

"Biar lebih resmi." Akhirnya hanya kata itu yang terlontar dari mulut Regan. Okelah, Rena mengangguk-anggukkan kepalanya sok paham.

Tanpa mengatakan apapun, Regan langsung berdiri dari duduknya, Ia menatap malas Rena yang masih jongkok di sampingnya sambil mendongak menatapnya dengan bingung.

"Regan mau kemana?" tanya Rena sambil mengerjapkan matanya beberapa kali, padahal mereka baru sebentar disini, kenapa cowok di sampingnya malah langsung berniat pergi?

Regan mengulurkan tangan kanannya ke bawah. "Yuk!" ajak Regan dengan nada datarnya, terdengar aneh.

Mendengar jawaban Regan yang tidak nyambung dan nada Regan yang barusan mengajaknya, Rena tertawa kecil. "Regan budeg?"

Regan melongo mendengar pertanyaan goblok dari cewek aneh di depannya.

Rena mengibaskan tangannya sekali di depan wajah Regan, berusaha menyadarkan Regan yang masih terpaku menatapnya dengan lekat.

"Regantara! Ayo!" Rena langsung menyatukan genggaman tangan mereka, lalu menarik tangan Regan secara paksa menuju ke parkiran untuk mengikuti langkahnya.

Tapi baru sampai di depan gerbang TPU, Rena langsung menghentikan langkahnya sambil menoleh ke arah belakang untuk menatap Regan dengan tatapan bingung.

"Regan, kita mau kemana ya? Rena lupa."

***

Regan ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang