Part 23

903 49 34
                                    

"Rasa suka yang berlebihan, bisa mengakibatkan otak seseorang tidak bekerja dengan baik."
~Bener kan?





"Zeon," ucap Rena dengan pelan. Tubuhnya terasa kaku dan lidahnya mendadak kelu. Rena hanya mampu menyebut nama pemuda yang berhasil menghancurkan harga dirinya di sekolah lamanya, SMA Pancasakti.

Tanpa disuruh, otaknya kembali memutar memori lama yang sudah susah payah untuk Rena lupakan. Tapi kenyataannya, dengan seenaknya pemuda tampan itu hadir dan kembali menabur luka di dalam hatinya.

Flashback on

"Rena!"

Sontak gadis berambut kuncir kuda itu menghentikan langkahnya seraya menoleh ke samping kanan. Tepat ke sumber suara dan menemukan keberadaan siswa yang baru saja memanggil namanya.

Rena mengernyit bingung, Ia tetap diam di tempatnya berdiri. Pertandingan basket antara SMA Pancasakti dan SMA Trisakti sebentar lagi akan dilaksanakan. Rena yang enggan untuk berpartisipasi di dalam acara tersebut berniat untuk pergi ke kantin. Tapi langkahnya terpaksa terhenti di koridor karena panggilan seseorang yang bahkan tidak Rena kenali sama sekali.

"Siapa, ya?" tanya Rena dengan senyum tak enaknya saat pemuda tersebut berlari kecil menghampirinya.

"Kenalin, Gue Zeon," ujar pemuda yang mengenakan pakaian basket tersebut sambil mengulurkan tangan kanannya ke depan Rena. Senyum manis bahkan terpampang indah di wajah tampannya.

Rena menatap uluran tangan tersebut ragu, tapi akhirnya Rena menjabatnya juga agar tidak dianggap sombong.

"Zeon, tahu dari mana kalo nama aku Rena?"

Wajah bingung Rena yang sangat ketara membuat Zeon terkekeh geli. Pemuda itu gemas dengan tingkah polos Rena yang terlihat tidak dibuat-buat.

"Gue suka sama lo," ucap Zeon tiba-tiba membuat Rena mematung di tempatnya berdiri.

Beruntung koridor sedang sepi, jadi tidak ada siswa yang mencuri dengar pembicaraan mereka berdua.

Rena tertawa lebar. Yang sontak membuat Zeon mengernyit bingung. Apa ada yang lucu? Zeon merasa tidak sedang melawak saat ini.

Rena menyentuh perutnya yang terasa keram karena terlalu kencang tertawa, gadis itu meredakan tawanya saat melihat tatapan aneh dari Zeon. Ia berdehem singkat untuk mencairkan kegugupannya.

"Zeon bercanda kan? Jawabannya gak nyambung gitu. Rena kan tanya, Zeon tau nama Rena tuh dari mana? Kenapa malah jawabannya Zeon suka sama Rena? Apa kalau suka sama orang, kita bakal langsung tau namanya?" cerocos Rena sambil menatap geli Zeon.

Zeon menghela napas sabar. "Bukan gitu, gue suka sama lo dari kelas sepuluh, Ren. Dan gue cari informasi sebanyak-banyaknya tentang lo. Gue baru berani ngungkapin perasaan gue ke lo sekarang. Lo mau gak jadi pacar gue?"

Gila! Mulutnya lancar banget pas nembak!

Apa Rena sedang berada di acara ayo menembak? Dan Rena hanya menjadi pemain pura-pura? Apa ada kamera tersembunyi di sini?

Rena melongo di tempatnya berdiri. Gadis itu barusan ditembak kah? Tapi kenapa rasanya aneh. Sangat aneh.

Seseorang yang bahkan belum pernah Rena temui sebelumnya, sekarang menembaknya dengan ucapan yang keluar tanpa rasa gugup sedikitpun. Rena tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Jadi, selama ini Rena memiliki penggemar rahasia?

Regan ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang